Gus Yasin Dorong Kerja Sama NU Dengan Pemerintah Saat Bahas Pertanian Organik

- 16 September 2021, 11:12 WIB
Gus Yasin saat silaturrahim dengan Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Pekalongan, Rabu, 15 September 2021
Gus Yasin saat silaturrahim dengan Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Pekalongan, Rabu, 15 September 2021 /Humas Pemprov Jawa Tengah/

Demak Bicara - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) dorong kerjasama NU dengan Pemerintah saat bahas pertanian organik.

Hal tersebut disampaikannya saat menggelar silaturrahim dengan Pengurus Cabang NU (PCNU) Kabupaten Pekalongan.

Acara yang digelar pada hari Rabu, 15 September 2021 berlokasi di Institut Sains dan Teknologi NU (ITS NU) Kabupaten Pekalongan.

Baca Juga: Perkuat Literasi dan Calistung Anak Desa Kedungmutih, Mahasiswa KKN IAIN Kudus Adakan Bimbel

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yasin berharap adanya sinergi Nahdlatul Ulama dengan pemerintah dalam bidang pertanian.

Dalam pertemuan tersebut, Gus Yasin mengatakan kalau para petani dapat bergeser ke pertanian organik. Menurutnya, NU memiliki jaringan petani NU.

"Pertanian niku, biasane masyarakate masyarakat NU. Kulo pingin antara NU dan pemerintah sinambung teng pertanian. Pertanian monggo saged organik. Ingkang kita dorong sakmenika inggih pertanian organik. Teng NU gadhah petani organik. (Dalam pertanian itu biasanya masyarakat NU. Saya ingin antara NU dan pemerintah bersinergi tentang pertanian. Pertanian silakan dapat organik. Yang kita dorong saat ini ya pertanian organik. Di NU punya petani organik)," kata Gus Yasin.

Baca Juga: Buntut Pengamanan Mahasiswa UNS dan Peternak, Ini Kata Kapolri

Gus Yasin berharap bisa menjalin kerjasama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Nahdlatul Ulama.

Gus Yasin menjelaskan kalau Pemprov Jateng terpilih sebagai Provinsi dengan peningkatan nilai ekspor tertinggi di Indonesia. Namun, lanjutnya, terkendala dengan masalah pupuk.

Dijelaskan menurut Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, bahwa ketersediaan pupuk belum bisa memenuhi kuota kebutuhan masyarakat petani.

Baca Juga: Jawab Jujur Sekolah Daring Dengan Gugup, Siswa SMA ini Malah Dapat Peci Wagub

"Kita butuh beralih ke organik. Mumpung NU niku sampun wonten embrio nipun, pun bekerja, pun sae (Mumpung NU sudah ada embrio pertanian organik. Sudah bekerja, sudah baik). Lha niki kantun diadopsi temen-temen NU di kab kota. Diadopsi di kerjasamakan. Saengga masyarakat NU menika merasakan estu napa ingkang diperjuangaken NU (Lha ini tinggal diadopsi teman-teman NU di Kabupaten/kota, dikerjasamakan. Sehingga masyarakat NU merasakan betul apa yang diperjuangkan NU)," paparnya.

Gus Yasin menambahkan, salah satu langkah untuk menyejahterakan petani juga dapat dilakukan melalui peningkatan teknologi.

Menurutnya, semakin banyak mata rantai yang dikurangi, maka untung petani dapat ditingkatkan tanpa memberatkan pembeli. Di Jawa Tengah, lanjutnya, pemerintah juga memfasilitasi dengan membuat pelayanan untuk masyarakat.

Baca Juga: Bupati Kudus Ingatkan Peserta Tes PPPK untuk Jangan Percaya dengan Angin Surga yang Berhembus

"Itu kalau kita mau memutus (mata rantai) itu bisa diputus dengan teknologi. Niki mangke dikembangaken teng ITS utawa teknik NU Kab. Pekalongan niki sae. Kita butuh nika sakniki. (Itu nanti bisa dikembangkan di ITS atau teknik NU Kab. Pekalongan itu baik. Kita butuh hal itu saat ini). Kami fasilitasi buat pelayanan (jual beli online) Kita biayai. Kita online-kan, sekarang berjalan. Kalau di kabupaten bisa mengikuti, ini bagus," tutupnya.***

Editor: Rizky Iqromullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah