Ziarah Syawalan Semarang Tak Putus, Sejak 2005 dari 40 an Jamah jadi 500 Orang Lebih

- 15 Mei 2022, 18:59 WIB
Para jamaah mengikuti kegiatan Ziarah Syawalan Semarang, Ahad atau Minggu 15 Mei 2022.
Para jamaah mengikuti kegiatan Ziarah Syawalan Semarang, Ahad atau Minggu 15 Mei 2022. /DOK: Demak Bicara

Kegiatan selama Ziarah Syawalan Semarang dilakukan diantaranya tausiyah, tawasul, berdoa bersama, sejarah napak tilas para ulama.

Seperti yang dilakukan di makan Sunan Pandanaran, Habib Naufal mencontohkan bahwa nama besar Ki Ageng Pandanaran merupakan pendiri Kota Semarang.

"Agar mendapat berkah di dunia dan akhirat, serta kita mengingat sejarah para ulama dan kasepuhan, seperi Sunan Pandanaran sesepuh pendiri Kota Semarang wajib kita kulonuwon," katanya.

Habib Naufal berharap Ziarah Syawalan Semarang bisa menjadi ikon wisata religi, sebab jamaah yang ikut terus bertambah seiring waktu berjalan.

Apalagi, sejumkah komponen terlibat dari pemerintah daerah, ADKI, IPNU, Ansor, Forum Backstagers, Santri Gayeng Nusantara, UNNES dan lainnya.

Kegiatan Ziarah Syawalan Semarang nantinya bisa dilengkapi dengan agenda seperti bazar, agar menggerakkan perekonomian masyarakat.

"Ini bisa menjadi ikon wisata religi, pak Walikota juga mengirim utusan serta Wakil Gubernur juga menyertakan para santrinya," katanya.

Ketua Asosiasi Desa Kreatifif Indonesia (ADKI) Fikri El Azis, agenda Ziarah Syawalan Semarang kedepan bisa jadi wisata religi tahunan dengan pengunjung lebih banyak.

Selain itu, bisa mendorong dan menjual tumbuhnya ekonomi kreatif masyarakat dan peserta ziarah.

"Kedepan jangan sampai sebatas ziarah saja tapi bisa ke arah ekonomi kreatif, istilahnya bisa dimonetize lewat para santri dengan produknya," katanya.

Halaman:

Editor: Diaz A Abidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x