DEMAK BICARA - Akibat tanggul jebol Semarang, aktivitas di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mayoritas masih lumpuh hari ini, Selasa 24 Mei 2022.
Rizky (30) salah seorang pekerja di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, mengatakan belum bisa bekerja hari ini, akibat banjir rob karena tanggul jebol Semarang kemarin.
Adapun yang dimaksud tanggul jebol Semarang yakni beton penahan rob tak mampu membendung laju air laut yang meninggi, di sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, pada Senin 23 Mei 2022.
Hingga hari ini banyak pekerja yang belum bisa masuk kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, efek tanggul jebol Semarang yang menyebabkan banjir rob menenggelamkan wilayah pesisir tersebut.
"Sudah niat masuk kerja hari ini, tapi belum bisa masuk," kata Rizky kepada Demak Bicara.
Dirinya masih menunggu keadaan bagaimana caranya agar bisa melewati banjir rob yang masih menenggelamkan kawasan Pelabuhan Tanjung Emas hingga hari ini.
Dirinya bersama ratusan pekerja bahkan lebih masih banyak menunggu di luar pintu masuk kawasan Pelabuhan Tanjung Emas.
Sebab hingga hari ini banjir rob masih terlihat hingga gerbang utama masuk kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Meskipun pada pagi hari ini terlihat sudah mulai surut.
Namun, kekhawatiran banjir rob akan kembali datang saat siang menjelang sore seperti biasanya.
Sementara itu Sabil salah satu pekerja di PLTGU Tambak Lorok mengaku sudah bisa berangkat bekerja hari ini.
Sebab lokasi PLTGU Tambak Lorok berada di posisi paling ujung depan kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Sehingga akses masuk lebih mudah.
Berbeda dengan sejumlah industri yang berada di dalam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
"Tinggi banjir rob hari ini sudah selutut, sudah masuk (kerja)," ujar dia.
Seperti diketahui sebelumnya kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang berada dalam kondisi darurat usai tanggul jebol.
Kondisi penurunan tanah di Kota Semarang memperparah banjir rob yang terjadi setiap tahunnya.
Adapun efek tanggul jebol Semarang kemarin, pekerja di kawasan itu dipulangkan.
Kondisi banjir rob bahkan setinggi dada orang dewasa, dan menenggelamkan sepeda motor.***