DEMAK BICARA - Bendung Wilalung, juga dikenal sebagai Bendungan Lawang 9 atau Bendungan Pintu 9, adalah salah satu bangunan bersejarah yang masih kokoh berdiri di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Bangunan ini memiliki bentuk khas struktur arsitektur kolonial Belanda.
Bendung Wilalung menjadi salah satu pintu air yang berada di sepanjang Sungai Wulan yang sudah sepekan ini mengalami peningkatan debit air signifikan dan berakibat banjir yang melanda Kabupaten Demak dan Kudus.
Bendung Wilalung dibangun sekitar tahun 1908 dan selesai pada tahun 1916. Bendungan ini mulai beroperasi pada tahun 1918 tepatnya dua tahun setelah selesai dikerjakan.
Baca Juga: Pemungutan Suara Susulan pada Pemilu 2024 Diusulkan untuk Wilayah Demak yang Terdampak Banjir
Tujuan dan fungsi Bendung Wilalung
Bendungan yang sudah berumur ini mempunyai fungsi dan tujuan awal seperti,
1. Mengendalikan Banjir
Bendung Wilalung berperan sebagai pengendali banjir. Debit air yang mengalir melalui pintu-pintunya diatur dengan cermat untuk mengurangi risiko banjir di wilayah sekitarnya.
2. Irigasi dan Transportasi
Selain mengendalikan banjir, bendungan ini juga memfasilitasi irigasi dan transportasi.
Warga setempat, terutama pengguna motor dan pejalan kaki, menggunakan bendungan ini sebagai akses lintas antara Demak dan Kudus.
3. Pengelolaan Sedimentasi
Bendung Wilalung awalnya dibangun untuk mengatasi sedimentasi di wilayah rawa-rawa Kudus dan Pati.
Belanda berharap dapat menanami area rawa dengan tanaman tebu untuk memasok bahan baku ke pabrik gula di Kudus dan Pati.