DEMAK BICARA - Model asal Milan, Italia Dolce & Gabbana (D&G) pernah membatalkan fashion shownya di Shanghai China pada 2018 silam, setelah mendapatkan kritikan dari publik.
Ketika itu, merek asal Italia tersebut dituduh rasis saat mengampanyekan #DGLovesChina. Salah satu yang dianggap paling menggiring opini adalah akun Instagram Diet Prada.
Dua founder-nya pun dituntut US$600 juta atau sekitar Rp8 triliun.
Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Melukis Senja - Budi Doremi
Sebagaimana dikutip dari AP pada Minggu, 7 Maret 2021, keduanya mengunggah komentar bahwa Dolce & Gabbana dianggap anti-Asia yang dikaitkan dengan salah satu desainer mereka, yaitu Tony Liu.
Gugatan itu diajukan ke pengadilan sipil Milan pada 2019 lalu. Hanya saja baru diketahui publik pada pekan ketika para blogger mengunggah tuntutan itu di akun Instagram mereka.
"Kasus ini adalah cara untuk mencoba membungkam kampanye Diet Prada dan membungkam Tony Liu dan Lindsay Schuyler secara pribadi," ujar Direktur Fashion Law Institute dari Fordham Law School Susan Scafidi.
Baca Juga: Posisinya Direbut Moeldoko, AHY Minta Bantuan Rakyat Indonesia
Pengacara rumah mode Dolce & Gabbana menolak untuk mengomentari kasus tersebut. Kasus yang menyeret Dolce & Gabbana terjadi pada 2018.