ASEAN Gagal Cari Solusi Kudeta Myanmar, Empat Demonstran Tewas Ditembak Aparat

3 Maret 2021, 16:14 WIB
Demonstran bentrok dengan petugas polisi anti huru hara selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, 28 Februari 2021./ /Reuters

 

DEMAK BICARA – Demonstrasi anti kudeta di Myanmar kembali memakan korban. Kali ini, dilaporkan 4 demonstran tewas oleh tembakan militer ada Rabu, 3 Maret 2021.

Empat korban tewas itu masing-masing 2 korban tewas di kota Mandalay, 1 orang di kota utama Yangon, dan 1 orang lagi di pusat kota Myingyan. Demikian laporan seorang saksi mata yang berada di lokasi.

“Mereka menembaki kami dengan peluru tajam. Satu orang terbunuh, dia masih muda, seorang remaja laki-laki, ditembak di kepala,'' kata Moe Myint Hein, 25 tahun.

Hein sendiri mengalami luka di kaki. Kekerasan ini lanjutan dari insiden sehari sebelumnya, dimana 18 orang dilaporkan tewas. Hingga kini, setidaknya 24 demonstran telah tewas.

Baca Juga: Militer Myanmar Semakin Brutal, 18 Demonstran Tewas. PBB: Dunia Harus Bertindak

Baca Juga: Demonstran Antikudeta Myanmar: Ibuku Tidak Melarangku Berdemo, Kami Ingin Demokrasi

Selain menembaki demonstran, militer juga dilaporkan menahan sekitar 300 pengunjuk rasa. Video yang diposting di media sosial menunjukkan antrean panjang pria muda dengan tangan di atas kepala. Mereka digelandang masuk ke truk tentara.

Seorang demonstran mengatakan mereka akan terus melakukan protes sebagai perlawanan atas kediktatoran.

“Kami akan menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun di negara ini yang menginginkan kediktatoran,” kata Salai Lian, seorang aktivis di Negara Bagian Chin, sebagaimana dilansir Reuters pada Rabu, 3 Maret 2021.

Pada Selasa, 2 Maret 2021, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) gagal membuat terobosan untuk mencari solusi atas masalah di Myanmar. Pertemuan virtual itu dihadiri para menteri luar negeri di Myanmar.

Baca Juga: China Buka Pintu Penyelidikan Muslim Uighur, Tapi Ada Syarat. Aktivis HAM: Sama Saja Dengan Menutup

Mereka menyerukan semua pihak untuk menahan diri. Sementara empat anggota ASEAN, Indonesia, Malaysia, Filipina dan Singapura, menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi dan tahanan lainnya.***

 

Editor: Muhammad J.H

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler