DEMAK BICARA – Pemerintah China memberikan peryataan terbaru terkait kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat terhadap muslim Uighur di Xinjiang. China mengatakan bisa membuka pintu bagi PBB untuk berkunjung ke Xinjian.
Namun, China memberikan syarat berat kepada PBB. Negara itu melarang PBB melakukan kunjungan dengan tujuan mengutuk kebijakan China terhadap muslim Uighur.
“Pintu ke Xinjiang selalu terbuka. Kami menyambut Komisaris Tinggi untuk mengunjungi Xinjiang. Komunikasi dijaga antara kedua belah pihak. Tetapi, tujuan dari kunjungan itu adalah untuk memberikan pertukaran dan kerja sama, bukan apa yang disebut penyelidikan berdasarkan 'bersalah sebelum terbukti', "kata Jiang Duan, delegasi China, kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB.
Baca Juga: Inggris Desak China Buka Total Akses Penyelidikan Penyiksaan Muslim Uighur
Kata Duan, negaranya menentang "politisasi" hak asasi manusia dan campur tangan dalam urusan internalnya. China juga menolak kekhawatiran yang diangkat Australia, Swedia dan Amerika Serikat di forum Jenewa.
Ketiga negara itu melihat telah terjadi tindakan pelanggaran HAM terhadap muslim Uighur. Mulai dari penahanan sewenang-wenang, perlakuan buruk, kekerasan seksual dan kerja paksa di Xinjiang.
Tuduhan yang tidak berdasar terhadap China, menurut Duan, berdasarkan informasi yang salah dan tekanan politik," kata Jiang, sebagaimana dilansir Reuters pada Rabu, 3 Maret 2021.
Duan mengatakan kini sedang membahas kunjungan ke wilayah Xinjiang oleh kepala hak asasi manusia PBB Michelle Bachelet.