Tragis! Ahmed Daraghmeh Pesepak Bola Berprestasi dari Palestina Tewas Ditembak Polisi Israel

23 Desember 2022, 12:45 WIB
Ahmad Daraghmeh, pemain sepak bola tim Thaqafi Tulkarem, Paletina terkena peluru tajam di punggung dan kakinya. Dia meninggal dunia akibat serangan pasukan Israel /WAFA News Agency/

DEMAK BICARA - Ahmed Daraghmeh pemain bola asal Palestina meninggal dunia akibat tembakan dari pasukan Israel pada Kamis, 22 Desember 2023.

Menurut petugas medis Palestina, Ahmed Daraghmeh tewas sementara lima orang lain luka-luka di daerah Tepi Barat yang menjadi pusat konflik dengan Israel.

Ahmed Daraghmeh tewas di tengah baku tembak saat pasukan Israel menyerbu Kota Nablus di Palestina untuk mengawal warga Yahudi Israel ke sebuah situs keagamaan yang dikenal sebagai Makam Yusuf.

Makam Yusuf atau Joseph’s Tomb adalah sebuah monumen kuburan yang diyakini sebagai makam Nabi Yusuf as.

Baca Juga: UPDATE: Serangan Israel ke Gaza Palestina, Puluhan Warga Tewas ada Enam Anak-anak, Komandan Militer Termasuk

Ahmed Daraghmeh merupakan pemain bola untuk klub Thaqafi Tulkarem yang berlaga di Liga Premier Tepi Barat

Daraghmeh berasal dari Kota Tubas, wilayah terdekat dari Kota Nablus.

Dari Kooora situs sepak bola populer di Arab, Daraghmeh adalah pencetak gol terbanyak bagi timnya di musim ini dengan torehan enam gol.

Tidak ada informasi mengenai posisi Daraghmeh di kericuhan itu.

Hamas kelompok militer Palestina di Jalur Gaza mengakui bahwa Daraghmeh merupakan anggotanya.

Namun, tidak merinci keterlibatannya dalam pertempuran hingga ia terbunuh.

Baca Juga: Israel Kirim Serangan Udara ke Palestina 5 Agustus 2022, 10 Orang Tewas Termasuk Anak Perempuan Usia 5 Tahun

Militer Israel berdalih penembakan itu terjadi akibat warga Palestina melemparkan bahan peledak dan menembaki pasukan Israel saat mereka tiba di Nablus.

Setelah itu baru mengakui bahwa Daraghmeh ditembak.

Sekitar 150 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sepanjang 2022.

Angka ini menjadikan tahun ini sebagai tahun paling mematikan bagi warga Palestina sejak 2006.***

Editor: Erwina Rachmi Puspapertiwi

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler