Hari Paling Berdarah di Myanmar: 38 Demonstran Tewas Ditembak Militer

- 4 Maret 2021, 12:43 WIB
Kudeta Myanmar masih berlanjut, 18 demonstran dikabarkan tewas.
Kudeta Myanmar masih berlanjut, 18 demonstran dikabarkan tewas. /Reuters/

Baca Juga: Militer Myanmar Semakin Brutal, 18 Demonstran Tewas. PBB: Dunia Harus Bertindak

Baca Juga: Demonstran Antikudeta Myanmar: Ibuku Tidak Melarangku Berdemo, Kami Ingin Demokrasi

"Kami tahu bahwa kami selalu bisa ditembak dan dibunuh dengan peluru tajam. Tapi, tidak ada artinya tetap hidup di bawah junta. Jadi, kami memilih jalan berbahaya ini untuk lepas dari junta," kata aktivis Maung Saungkha.

Saungkha mengatakan dirinya dan rekan seperjuangan akan terus melawan junta militer dengan cara apapun yang bisa dilakukan.

“Target akhir kami adalah menghapus sistem junta dari akarnya,” kata Maung, sembari menginformasikan bahwa kelompok Komite Pemogokan Umum Kebangsaan berencana mengadakan protes pada hari Kamis, 4 Maret 2021 ini.

Demikian dilansir dari Reuters pada Kamis, 4 Maret 2021. Aktivis lain mengatakan di media sosial setidaknya dua demonstrasi lagi direncanakan di Yangon. Mereka akan mendesak pembebasan tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: ASEAN Gagal Cari Solusi Kudeta Myamar, Empat Demonstran Tewas Ditembak Aparat

Baca Juga: China Buka Pintu Penyelidikan Muslim Uighur, Tapi Ada Syarat. Aktivis HAM: Sama Saja Dengan Menutup

Burgener mengatakan, dia sudah memperingatkan wakil kepala militer Myanmar Soe Win atas tindaknnya itu. Kemungkinan besar militer akan menghadapi tindakan keras dari beberapa negara dan isolasi sebagai pembalasan atas kudeta tersebut.

Namun, kata Burgener, militer Myanmar menjawab bahwa mereka sudah terbiasa menghadapi sanksi dan yakin bisa selamat melewatinya.

Halaman:

Editor: Muhammad J.H

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x