China Dikepung 4 Negara di Laut Natuna Utara: AS, Inggris, Perancis, dan Jerman

- 4 Maret 2021, 14:55 WIB
Citra satelit di perairan Laut Natuna Utara.
Citra satelit di perairan Laut Natuna Utara. /Tangkap layar News Australia

 

DEMAK BICARA – Posisi China di Laut Natuna Utara semakin terkepung. Setelah AS, Inggris dan Perancis mengirimkan kapal perang mereka berlayar di kawasan itu. Kini, giliran kapal perang Jerman akan melakukan hal serupa.

Kapal perang Jerman akan melintasi di Laut Natuna Utara. Ini akan menjadi pelayaran pertama kapal perang Jerman dalam 19 tahun terakhir.

Pejabat pemerintah Jerman mengatakan, kapal fregat Jerman akan berlayar ke Asia pada bulan Agustus 2021. Ditambahkan, itu akan menjadi kapal perang Jerman pertama yang menyeberangi Laut Cina Selatan sejak 2002.

Rencana Jerman mendapat pujian dari Amerika Serikat. Langkah ini dinilai sebagai dukungan Jerman terhadap "tatanan internasional berbasis aturan" di kawasan itu. AS berkali-kali menyatakan tatanan internasonal di kawasan Laut Natuna Utara terancam oleh aksi sepihak China.

“Kami menyambut baik dukungan Jerman untuk tatanan internasional berbasis aturan di Indo-Pasifik. Komunitas internasional memiliki kepentingan penting dalam pelestarian tatanan maritim terbuka," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Baca Juga: Hadang Ambisi China, Perancis Kirim Dua Kapal Perang ke Laut Natuna Utara

Baca Juga: Lagi-lagi China Bermanuver di Laut Natuna Utara: Adakan Latihan Militer Pendaratan

Dijelaskan bahwa AS memiliki kepentingan nasional untuk memelihara perdamaian dan stabilitas kawasan Laut Natuna Utara.

“Kami juga memiliki kepentingan untuk menjaga penghormatan terhadap hukum internasional, perdagangan tanpa hambatan yang sah, dan kebebasan navigasi dan penggunaan sah laut lainnya," lanjut juru bicara Deplu AS, sebagaimana dilansir Reuters pada Kamis, 4 Maret 2021.

China sendiri telah mendirikan pos militer terdepan di pulau-pulau buatan di kawasan itu. Langkah China ini ditolak keras oleh AS dan menyatakan itu sebagai "sepenuhnya melanggar hukum".

Jerman menjadi negara Eropa ketiga yang mengirimkan kapal perangnya melintas Laut Natuna Utara. Sebelumnya, Inggris dan Perancis melakukan hal serupa.

Langkah ketiga negara ini membuat posisi China di kawasan itu semakin terkepung. Posisi politis China semakin terpojok.

Meski demikian, China tetap tidak menurunkan tensi politiknya. Baru-baru ini, China mengumumkan akan melakukan latihan militer selama sebulan di Laut Natuna Utara. Manuver China ini langsung direspon Taiwan dengan melakukan uji coba enam rudal pada hari Kamis, 4 Maret 2021 di kawasan itu.

Baca Juga: Pakar Prediksi Anggaran Militer China Naik Tajam, Pemicunya Ketegangan Laut Natuna Utara

Baca Juga: China Buka Pintu Penyelidikan Muslim Uighur, Tapi Ada Syarat. Aktivis HAM: Sama Saja Dengan Menutup

Manuver lainnya yang dilakukan China adalah melakukan latihan pendaratan di kawasan Laut Natuna Utara. Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengirim angkatan laut, darat, udara dan korps marinir terlibat dalam latihan militer bersama. Lokasi latihan di sekitar Pulau Triton, di Kepulauan Paracel.

Sebelumnya, sebanyak 11 pesawat tempur dan pembom China melakukan latihan di dekat pulau-pulau yang dikuasai Taiwan di Laut Natuna Utara. China juga bermanuver dengan mengirimkan kapal penjaga pantai ke perairan Jepang.

Situasi di Laut Natuna Utara diperkirakan akan semakin memanas. Tensi politiknya diperkirakan akan terus meninggi. ***

 

Editor: Muhammad J.H

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah