DEMAK BICARA – Gelombang panas ekstrim atau hotwave melanda negara-negara di benua Amerika, Eropa, Asia Timur, hingga Australia. Bagaimana kondisi cuaca di Indonesia?
The Guardian melaporkan, Layanan Cuaca Nasional (National Weather Service) di Amerika Serikat mengeluarkan peringatan suhu panas yang ekstrim akan mempengaruhi hidup 100 juta orang di AS minggu ini dengan suhu mencapai puluhan derajat celcius di beberapa negara bagian.
“Suhu di atas normal akan terus terjadi di sebagian besar AS hingga akhir minggu, dengan sebagian besar populasi tetap berada di bawah peringatan dan peringatan terkait panas,” kata badan tersebut.
Peringatan panas telah diberlakukan untuk 28 negara bagian AS, dengan suhu bagian Oklahoma mencapai 115F (46C) minggu ini, sementara Dallas mencapai 109F (42C).
Senada, CBC melaporkan Inggris untuk pertama kalinya mengumumkan peringatan pertama untuk cuaca panas yang ekstrem, yang telah menghanguskan daratan Eropa selama seminggu terakhir, mengganggu layanan kereta api, dan memaksa dua bandara menutup landasan pacu mereka.
Menurut Met Office badan meteorologi Inggris, suhu diprediksi mencapai 40 C untuk pertama kalinya sehingga menimbulkan risiko penyakit serius dan kematian.
Kondisi ini membuat Australia terancam dan melalukan projeksi untuk mengetahui potensi suhu di sana. Hasilnya mengejutkan.
Di Sydney barat, wilayah terpadat Australia, hari-hari dengan suhu di atas 35C dapat terjadi hampir dua kali lipat di 2030, tiga kali lipat pada 2050, dan hampir lima kali lipat pada akhir abad ini.