Presiden Palestina 2023 Mahmoud Abbas Terkait Israel: Antara Realisme dan Kritik, Apakah Pro Israel? Cek Fakta

- 2 November 2023, 07:56 WIB
Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Presiden Palestina Mahmoud Abbas /REUTERS/Mohamad Torokman/

DEMAK BICARA - Mahmoud Abbas adalah Presiden Otoritas Palestina (OP) dan juga Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), yang merupakan perwakilan resmi rakyat Palestina di dunia internasional. Namun, posisi Abbas terkait Israel telah menjadi perdebatan yang hangat, dengan berbagai pihak menilainya berbeda.

Artikel ini akan membahas posisi Mahmoud Abbas dalam konteks hubungannya dengan Israel dan bagaimana ia dianggap oleh berbagai kelompok.

Mahmoud Abbas dikenal sebagai salah satu tokoh Palestina yang paling moderat dan pragmatis dalam berdialog dengan Israel. Ia terlibat dalam negosiasi rahasia yang menghasilkan Perjanjian Oslo pada tahun 1993. Langkah-langkah ini membuatnya dilihat sebagai seorang pemimpin yang berusaha mencari solusi damai dalam konflik Israel-Palestina.

Baca Juga: UNICEF: Gaza Seketika Berubah Menjadi Neraka bagi Semua Orang dan Kuburan untuk Anak-Anak

Tantangan Dari Dalam Palestina

Meskipun banyak negara Barat menganggap Abbas sebagai mitra perdamaian, ia mendapat banyak kritik dari pihak Palestina sendiri.

Sebagian orang di Palestina menilai Abbas sebagai pengkhianat dan kolaborator dengan Israel. Mereka menolak pengakuan Abbas terhadap hak eksistensi Israel sebagai negara Yahudi.

Baca Juga: Kehabisan Bahan Bakar: Rumah Sakit Indonesia dan Al Shifa di Gaza Membutuhkan Bantuan Segera

Tantangan Dari Israel

Tidak hanya dari dalam Palestina, Abbas juga mendapat kritik dari pihak Israel, terutama dari sayap kanan dan nasionalis. Mereka menilainya sebagai pemimpin yang lemah dan tidak kredibel, serta tidak mampu mengendalikan kekerasan dan terorisme dari kelompok-kelompok militan Palestina.

Hubungan Dengan Negara-Negara Arab

MBS ke Mahmoud Abbas: Arab Saudi Mendukung Penuh Perjuangan Rakyat Palestina
MBS ke Mahmoud Abbas: Arab Saudi Mendukung Penuh Perjuangan Rakyat Palestina

Abbas memiliki hubungan yang bervariasi dengan negara-negara Arab, yang secara tradisional menjadi pendukung dan pelindung Palestina. Ia menghargai solidaritas dan bantuan yang diberikan oleh negara-negara Arab kepada Palestina, baik secara politik maupun ekonomi.

Reaksi Terhadap Normalisasi Hubungan

Namun, Abbas juga merasa khawatir dengan perubahan sikap beberapa negara Arab terhadap Israel. Normalisasi hubungan oleh beberapa negara Arab dengan Israel, terutama setelah perjanjian tahun 2020, dinilai sebagai pengkhianatan terhadap Palestina.

Dalam kesimpulan, Mahmoud Abbas bukanlah pemimpin pro-Israel, tetapi juga bukan pemimpin yang sepenuhnya anti-Israel.

Ia adalah seorang pemimpin yang realistis dan rasional, yang berusaha mencari solusi damai bagi konflik Israel-Palestina, tanpa mengorbankan hak-hak dan aspirasi rakyat Palestina. Ia juga menghadapi tantangan dan tekanan dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun dari luar Palestina, yang membuat posisinya semakin sulit dan tidak stabil.

Mahmoud Abbas membutuhkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak yang peduli dengan masa depan Palestina dan perdamaian di Timur Tengah.***

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x