Wabah Penyakit Gastrointestinal Melanda Pasukan Israel di Gaza, Terkait Makanan Donasi yang Terkontaminasi

- 6 Desember 2023, 20:37 WIB
Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza, di tengah operasi darat tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 18 November 2023.
Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza, di tengah operasi darat tentara Israel melawan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 18 November 2023. /Israel Defense Forces via Reuters/

DEMAK BICARA - Pasukan Israel yang ditempatkan di Jalur Gaza mengalami wabah penyakit gastrointestinal dan keracunan makanan, demikian dilaporkan oleh media Israel.

Dilansir Demak Bicara dari Arabnews, Yedioth Ahronoth melaporkan pada hari Senin 4 Desember 2023 bahwa terjadi "kenaikan yang tidak biasa dalam kejadian penyakit usus di antara tentara Israel."

Sejak serangan Israel terhadap Gaza dimulai pada 7 Oktober, banyak restoran dan individu mendonasikan makanan kepada pasukan Israel, yang kemungkinan terkontaminasi selama persiapan, transportasi, atau penyimpanan, demikian laporan tersebut menyatakan.

Baca Juga: Layanan Komunikasi dan Internet dI Jalur Gaza, Palestina Telah Terputus Seiring Meningkatnya Serangan Israel

Banyak tentara mengalami gejala keracunan makanan, yang meliputi diare parah dan suhu tubuh tinggi.

"Diare telah menyebar di antara para tentara di selatan, di area pertemuan, dan kemudian juga di antara para tentara yang pergi untuk bertempur di dalam Gaza," kata Tal Brosh, direktur Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum Assuta di Ashdod.

"Infeksi bakteri Shigella, yang menyebabkan gastroenteritis, telah didiagnosis, dan ini adalah penyakit yang sangat serius yang juga menyebar di antara para pejuang di Gaza. Infeksi bakteri Shigella terjadi melalui kontak langsung antara individu atau melalui makanan," tambah Brosh.

"Jika infeksi menyebar di antara 10 tentara di suatu kompi infanteri, dan mereka mengalami demam setelah suhu tubuh mereka mencapai 40 derajat Celsius, dan mereka mulai mengalami diare setiap 20 menit, maka mereka tidak lagi fit untuk bertempur dan mereka mengekspos diri mereka pada risiko kematian," tambahnya.

Perang Israel melawan Penduduk Gaza yang terkepung dan miskin telah menewaskan lebih dari 15.000 orang warga sipil, termasuk setidaknya 8.000 anak.

Halaman:

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x