Allah SWT Maha Menutup Aib Hamba-Nya Saat Manusia Mengumbar Keburukan

9 Januari 2023, 08:25 WIB
Ilustrasi orang yang berdoa atas tindakan aib yang dilakukan /Pexels/Omar Alnahi

DEMAK BICARA – Beda dari manusia yang saling mengumbar keburukan diri atau orang lain, Allah SWT maha menutup aib hamba-Nya.

Allah SWT memiliki nama As-Sittiir atau As-Satiir.

Dikisahkan oleh sahabat Ya’la bin Umayyah radhiyallahu ‘anhu bahwa “Rasulullah SAW melihat seseorang mandi di tempat terbuka tanpa mengenakan kain penutup. Beliau pun naik mimbar, lalu memuji dan menyanjung Allah, kemudian bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Hayiyun (Yang Mahamalu), Sittir (Yang Maha Menutupi). Allah mencintai sifat malu dan sifat menutupi. Jika seseorang di antara kalian mandi, maka hendaklah dia menutupi dirinya dari pandangan orang lain.“ (HR. Abu Dawud, shahih)

Baca Juga: 6 Amalan Pembuka Pintu Rezeki Salah Satunya Memperbanyak Istighfar dan Doa Memohon Kemudahan Kepada Allah

Al-Baihaqi rahimahullah menjelaskan arti dari nama As-Sittiir tersebut.

“Allah As-Sittiir (سِتِّيرٌ) maksudnya adalah Dia banyak menutupi aib hamba-hamba-Nya dan tidak menampakkannya di hadapan manusia lain. Demikian pula, Allah Ta’ala menyukai para hamba yang menutup aib mereka sendiri dan meninggalkan hal-hal yang menghinakan dirinya sendiri. Allahu a’lam.“ (Dinukil dari An-Nahju Al-Asmaa’)

Ibnul Qayyim rahimahullah juga menjelaskan dalam bait-bait Nuniyyah-nya, “Dan Dialah Al-Hayyu (Yang Maha Pemalu), Dia tidak akan membuka aib hamba-Nya saat hamba tersebut terang-terangan dalam bermaksiat.

Namun, Dia justru melemparkan tirai penutupnya, dan Dialah As-Sittiir (Yang Maha Menutupi) dan mampu memberikan ampunan.” (Dinukil dari An-Nahju Al-Asmaa’)

Dari penjelasan di atas, Allah SWT memiliki nama As-Sittiir yang artinya Maha Menutupi aib hamba-Nya.

Jika ada manusia yang melakukan aib, maka Allah SWT tidak akan membukanya meski orang itu melakukannya terang-terangan.

Baca Juga: ISTIMEWA! Rutin Mengamalkan Surah Ini Ternyata Hajat Dikabulkan Allah dan Hidup Lebih Berkah

Sayangnya, banyak manusia yang terbuka menunjukkan aibnya atau aib orang lain di muka umum.

Padahal, Allah SWT membenci umat yang menunjukkan aib kepada orang lain.

“Sesungguhnya, orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nur: 19)

Rasulullah SAW juga bersabda,

“Setiap ummatku dimaafkan, kecuali orang yang terang-terangan dalam bermaksiat. Sesungguhnya, termasuk menampakkan kemaksiatan adalah seseorang berbuat suatu perbuatan maksiat di malam hari kemudian di pagi harinya dia menceritakan perbuatannya tersebut, padahal Allah sendiri telah menutupinya. Dia mengatakan, ‘Hai Fulan! Tadi malam saya berbuat demikian dan demikian.’ Sepanjang malam Tuhannya telah menutupi aibnya, tetapi ketika pagi hari dia justru membuka penutup yang telah Allah tutupkan padanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Bacaan 99 Asmaul Husna Nama-Nama Allah yang Agung Tersedia Dalam Arab, Latin dan Artinya

Jika ada manusia yang melakukan aib, Allah SWT niscaya akan menutupinya lalu mengampuni orang itu.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadis dari Ibnu ‘Umar radhiyalllahu ‘anhuma,

“Sesungguhnya Allah Ta’ala mendekatkan seorang mukmin kepada-Nya, lalu Allah menutupkan untuk hamba tersebut penutup-Nya. Allah bertanya kepadanya, ‘Apakah kamu mengetahui dosa ini? Apakah kamu juga mengetahui dosa ini?’ Hamba itu pun mengatakan, ‘Ya, wahai Rabbku.’ Sampai kemudian ketika Allah Ta’ala meminta dia agar mengakui dosanya dan dia pun menyangka dirinya akan celaka, maka Allah Ta’ala mengatakan kepadanya, ‘Aku telah tutup dosa itu padamu di dunia, dan pada hari ini Aku ampuni dosamu.'” (HR. Bukhari)

Nabi Muhammad SAW juga melarang setiap orang beriman mengumbar aib.

“Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya dan iman itu belum masuk ke dalam hatinya, janganlah kalian berbuat ghibah kepada kaum muslimin dan janganlah mencari-cari aurat (aib) mereka! Karena siapa saja yang suka mencari-cari aib kaum muslimin, maka Allah pun akan mencari-cari aibnya. Dan barangsiapa yang dicari-cari aibnya oleh Allah, niscaya Allah akan membongkarnya di dalam rumahnya (walaupun ia tersembunyi dari manusia).” (HR. Ahmad dan Abu Dawud, hasan shahih)

Baca Juga: Bacaan Ayat Kursi Dalam Tulisan Arab, Latin dan Arti Ayat yang Dicintai Allah dan Perlindungan dari Setan

Orang yang menutupi aib Allah SWT janjikan keutamaan di dunia dan akhirat.

“Tidaklah seorang hamba menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat nanti.” (HR. Muslim)

“Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat.” (HR Muslim)

Jika ada orang yang melakukan suatu aib, ada doa yang dapat dipanjatkan kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW mengajarkan agar umat-Nya membaca doa ini sekali setiap pagi dan petang.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي، وَآمِنْ رَوْعَاتِي…

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf serta keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan harta bendaku. Ya Allah, tutupilah auratku …” (HR. Abu Dawud, shahih)

Melalui doa ini, semoga Allah SWT bersedia menutupi aib yang dilakukan orang tersebut.***

Editor: Erwina Rachmi Puspapertiwi

Sumber: Muslim

Tags

Terkini

Terpopuler