- Ruminasi atau pikiran negatif terus menerus.
- Kesedihan yang luar biasa.
- Ingin kembali konser berulang kali.
- Rindu untuk kembali ke sebuah konser.
- Khawatir bahwa suatu konser yang menarik tidak akan terjadi lagi.
- Terus-menerus melihat gambar dan video dari konser kemarin.
- Mengalami tahapan kesedihan.
- Merasa seolah-olah hal lain tidak ada yang penting.
9 Tahapan Post Concert Depression
- Euforia: Penonton masih merasakan kesenangan saat menonton konser itu.
- Refleksi: Penonton berusaha memahami hal yang terjadi selama konser, bahkan menuliskan rekap atau komentar soal itu.
- Realisasi: Penonton menyadari pengalaman konser itu tidak akan terjadi lagi dan merasa sedih karena foto atau video tidak bisa menggambarkan keseruan selama konser.
- Realita: Penonton kembali ke kehidupan sehari-hari yang terasa sangat berbeda dari euforia konser kemarin.
- Merasa terkucilkan: Saat bercerita soal keseruan konser kepada orang lain, penonton akan merasa kurang didengarkan atau dipedulikan.
- Menguntit: Penonton beralih mengikuti update konser dari sesama penonton atau kelompok penggemar di media sosial.
- Kurang kontrol impulsif: Penonton mengakui untuk kembali merasakan euforia maka harus datang ke konser lagi walau harus kembali mengeluarkan biaya.
- Penerimaan: Penonton akhirnya menerima bahwa konser kemarin sudah selesai dan harus menunggu lagi untuk konser selanjutnya.
- Kehidupan: PCD akan memudar, dokumentasi konser hanya tinggal menyisakan memori, bukan kesedihan, serta mau bersabar menunggu konser mendatang.
Bagaimana Cara Atasi Post Concert Depression?