Dokter Menilai Sulitnya Seseorang Berhenti Merokok dapat Dipengaruhi dari Kondisi Psikologi

- 28 Mei 2024, 20:30 WIB
Ilustrasi rokok.
Ilustrasi rokok. /Freepik/jcomp/

DEMAK BICARA - Spesialis Kesehatan Jiwa Sp 2 dari Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) tahun 2023, Fitri Dona Nainggolan memberikan penjelasan mengenai kesulitan yang dihadapi oleh banyak orang ketika mencoba untuk berhenti merokok.

Menurut Dona, alasan utama di balik sulitnya seseorang untuk berhenti merokok adalah perubahan signifikan yang terjadi dalam tubuh dan kondisi psikologi seseorang akibat kebiasaan merokok.

Berdasarkan penelitian, Dona mengungkapkan bahwa sekitar 75 persen individu yang mencoba berhenti merokok mengalami kekambuhan pada minggu keempat.

Pada minggu keempat sering kali menjadi periode kritis di mana banyak orang kembali merokok setelah berhasil abstain untuk beberapa waktu.

Baca Juga: Mengenal Real Food : Kembali ke Sumber Makanan Asli yang Penuh Manfaat dan Nutrisi

Hal ini menunjukkan betapa kuatnya dorongan untuk merokok dan tantangan psikologis yang harus dihadapi.

"Kenapa menjadi susah untuk berhenti merokok? Karena seseorang yang sudah berhenti merokok itu, awalnya dia merasa nyaman, rileks dengan merokok itu mulai ada perasaan tidak nyaman di tubuhnya," kata Dona dilansir dari Antara, Selasa, 28 Mei 2024.

"Ketika tidak merokok, seperti ada ketegangan, emosinya jadi sensitif dan mudah marah," ujarnya menambahkan.

"Ketika orang yang berhenti merokok tantangannya besar bukan hanya dari diri sendiri, tapi lingkungan juga. Berdasarkan penelitian, 75 persen orang yang berhenti merokok akan mengalami kekambuhan lagi pada minggu keempat," jelas Dona.

Solusi atasi keinginan merokok

Untuk membantu mengatasi keinginan merokok, Dona merekomendasikan berbagai kegiatan positif yang dapat mengalihkan perhatian. Beberapa strategi yang efektif bisa di antaranya sebagai berikut:

Mengonsumsi makanan sehat: Pilihan makanan yang sehat dapat membantu mengurangi keinginan untuk merokok dan memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Berolahraga: Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk kesehatan secara umum, tetapi juga dapat membantu mengalihkan pikiran dari keinginan merokok.

Berkumpul dengan keluarga dan teman: Sosialisasi dengan orang-orang terdekat dapat memberikan dukungan emosional yang penting selama proses berhenti merokok.

Dona juga menekankan pentingnya konsultasi dengan dokter spesialis jiwa bagian adiksi bagi mereka yang mengalami kesulitan saat mencoba untuk berhenti merokok.

Dokter spesialis dapat memberikan dukungan medis dan psikologis yang diperlukan untuk membantu seseorang mengatasi ketergantungan nikotin dari merokok.

Faktor pemicu

Faktor pemicu kebiasaan merokok dapat berasal dari dalam diri sendiri maupun dari lingkungan.

Pemicu internal meliputi kebiasaan merokok saat bosan atau dalam situasi tertentu. Sedangkan pemicu eksternal bisa berasal dari teman atau lingkungan yang juga merokok.

Untuk berhasil berhenti merokok, penting bagi seseorang untuk mengidentifikasi pemicu-pemicu ini dan menetapkan tujuan yang jelas agar terhindar dari kebiasaan yang dapat mengganggu kesehatan tersebut.

Berhenti merokok adalah proses yang menantang namun juga bukan hal yang tidak mungkin.

Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang memadai, seorang pecandu rokok dapat berhasil melewati masa-masa kritis dan mencapai gaya hidup yang lebih sehat.***

Editor: Ryadh Fadhillah Junianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah