Demak Bicara - Universitas Widya Mataram Yogyakarta menjadi salah satu kampus di Yogyakarta yang memiliki basis budaya.
Dalam unggahan terbaru di akun Instagramnya, Menkopolhukam Mahfud MD membagikan momen dalam acara peletakan batu pertama pembangunan Universitas Widya Mataram Yogyakarta.
Mahfud MD dalam acara tersebut turut didampingi oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan juga Rektor Edy Suandi Hamid.
Ditengah era digital seperti sekarang ini, Mahfud MD menyampaikan harapannya untuk Universitas Widya Mataram.
Baca Juga: Sukses di Dunia Musik, Jessi Sadar yang Dia Inginkan Hanyalah Segera Berkeluarga dan Jadi Ibu
"Di era Revolusi 4.0 yang didominasi oleh digitalisasi, saya berharap kampus yang berbasis budaya ini mampu mempertahankan ruh dan nilai-nilai adiluhung bagi kemanusiaan dari pengaruh budaya asing, " Sebagaimana dikutip DemakBicara.com dalam postingan yang diunggah akun Instagram @mohmahfudmd pada 5 September 2021.
Tak hanya itu saja, Mahfud MD juga menyampaikan pesan kepada Perguruan tinggi lainnya.
"Perguruan Tinggi harus menjadi benteng budaya yang menjaga eksistensi jatidiri bangsa yaitu kepekaan nurani, ketulusan budi, moralitas, dan gotong royong," imbuhnya.
Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan bahwa dikehidupan modern seperti sekarang ini, banyak manusia telah dibuat ketergangungan oleh teknologi dan seolah terlihat seperti robot yang hanya digunakan untuk kepentingan sebagian orang.
Semestinya di masa depan, harusnya manusia lebih bersikap manusiawi karena merupakan makhluk ciptaan Tuhan YME bukan ciptaan teknologi.
“Bagi kami, kampus tidak sekedar simbol kependidikan di Yogyakarta, tetapi juga untuk memberikan nilai ekonomi dan menumbuhkan dinamisasi masyarakat. Dalam kondisi pandemi, Pemerintah DIY juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengikuti vaksin meski tidak ber-KTP DIY,” papar Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Lebih lanjut, Sri Sultan Hamengku Buwono menyampaikan harapannya semoga dengan adanya pembangunan kampus baru Universitas Widya Mataram Yogyakarta akan lebih membangun akuntabilitas bagi segenap civitas akademik.***