DEMAK BICARA- Komisaris Ancol, Geisz Chalifah turut menanggapi cuitan Seniman Sujiwo dan Budayawan Sujiwo Tedjo yang heran lantaran banjir yang terjadi di Semarang kemarin tidak disorot di media sosial seperti banjir Jakarta.
Geisz Chalifah mengatakan jika para buzzer yang kerap muncul di media social hanya dibayar untuk mengkritik dan mengomentarai banjir yang terjadi di Ibu Kota.
Baca Juga: Terungkap! 9 Misteri Kematian Elvis Presley: Luka di Sekujur Tubuh hingga Konsumsi 9 ribu Pil
“Ga ada yang bayar. Order untuk mereka dibayarnya hanya khusus untuk mengomentari Jakarta saja. Semoga banjir di manapun cepat surut. Insya Allah,” cuit Geisz Chalifah, Minggu 7 Februari 2021.
Ga ada yang bayar.....Order utk mereka dibayarnya hanya khusus utk mengomentari Jakarta saja.
Semoga banjir di manapun cepat surut. Insya Allah. https://t.co/CkkrCshAIV— Geisz Chalifah (@GeiszChalifah) February 7, 2021
Pada Sabtu 6 Februari 2021 kemarin, beberapa titik lokasi di Kota Semarang dikepung banjir. Bahkan banjir tersebut melumpuhkan jalan Pantura beberapa saat.
Selain itu, akibat diterjang banjir Bandara Ahmad Yani menunda keberangkatan pesawat sejumlah rute penerbangan setelah runway-nya tergenag air.
Baca Juga: Ferdinand Soroti TUMI Lembaga Pemberi Penghargaan kepada Anies: Sekelas LSM Kecil di Negeri Ini
Banjir tersebut menjadi sorotan Sujiwo Tedjo. Namun dia malah merasa heran lantaran banjir yang terjadi di Semarang tersebut tak disorot di media sosial seperti saat banjir di kota lain seperti Jakarta.