DEMAK BICARA - Aktivis dakwah Ustad Hilmi Firdaus mengomentari adanya laporan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ke Bareskrim Mabes Polri dan Dewan Pengawas KPK terkait kritikan dia terhadap polisi atas wafatnya Ustadz Maaher At Thuwailibi.
Novel Baswedan dilaporkan DPP Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa Mitra Kamtibnas (PPMK) atas tuduhan mendiskreditkan polisi dan menyebarkan berita bohong alias hoaks karena menyebut polisi keterlaluan hingga menyebabkan Ustad Maaher meninggal di Rumah Tahanan (Rutan) Mabes Polri.
Menurut Hilmi Firdaus kritikan tersebut wajar karena pemerintah sendiri telah meminta untuk dikritik.
Baca Juga: Dalang Mafia Tanah Dilepas Polisi, Dino Patti Djalal: Ada Proses Hukum yang Tidak Benar
“Ingat, Pemerintah minta dikritik pedas dan keras loh... tapi kok yang di bawah macam ini ?” cuit Ustad Hilmi melampirkan berita laporan Novel ke polisi.
Ingat, Pemerintah minta dikritik pedas dan keras loh...tapi kok yg di bawah macam ini ? https://t.co/wHkpXpUAyf— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) February 11, 2021
Dalam cuitan sebelumnya, dia menyampaikan harapan agar ada jaminan keamanan bagi para pengkritik kebijakan pemerintah.
“Semoga juga ada jaminan keamanan bagi yang mengkritik ya pak. Btw...saya tau Kritik yang pedas & keras itu asalnya dari mana...dari SUMBAR. KRITIK SINGKONG BALADO,” cuitanya bernada becanda.
Semoga juga ada jaminan keamanan bagi yg mengkritik ya pak. Btw...saya tau Kritik yg pedas & keras itu asalnya dari mana...dari SUMBAR. KRITIK SINGKONG BALADO ????. pic.twitter.com/d1nZU8Mre7— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) February 10, 2021