Torehkan Prestasi KHME Nasional 2021, Ini Keunggulan Mobil Hemat Energi Pandawa Unnes

- 20 November 2021, 21:45 WIB
Mobil irit bahan bakar tim Pandawa Unnes
Mobil irit bahan bakar tim Pandawa Unnes // Foto Humas Unnes

DEMAK BICARA - Tim Pandawa Universitas Negeri Semarang (Unnes) berhasil menorehkan prestasi dalam ajang Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) Nasional 2021, yang digelar Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemdikbud Ristek.

Mobil hemat energi tim Pandawa Unnes, yang diberi nama Pancanaka mampu raih juara 2 kategori Urban Kelas Mesin Pembakaran Dalam Etanol, dan Juara Kategori Urban Etanol Eco Fun Race dalam KHME Nasional 2021.

Dalam ajang KMHE Nasional 2021, yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya 15-20 November 2021, mobil irit bahan bakar Pancanaka dari tim Pandawa Unnes tersebut, mengikuti kelas Urban berbahan Bakar Etanol.

Wahyu Danang Eko Saputro selaku General Manager event KMHE 2021 Tim Pandawa Unnes, menjelaskan KMHE 2021 ini sistem kompetisinya berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana Ada proses seleksi Proposal terlebih dahulu.

"Pada Kelas Urban berbahan Bakar Etanol ini Ada 3 tim yang berkompetisi yaitu Universitas Negeri Semarang, Universitas Brawijaya, dan Politeknik Negeri Jakarta."

Sementara itu, Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman MHum menyampaikan rasa bangga bangga mempunyai mahasiswa yang kreatif dan inovatif.

Hal ini mendorong Unnes menjadi universitas yang bertaraf internasional.

"Ini merupakan inovasi penting pada ilmu pengetahuan karena sebagai Universitas Konservasi, Unnes harus melakukan riset yang dapat digunakan sebagai energi alternatif yang ramah lingkungan," tandasnya.

Tim Pandawa Fakultas Teknik Unnes terdiri dari Wahyu Danang Eko Saputro (Pendidikan Teknik Mesin 2018), Wisnu Yuniantoro (Pendidikan Teknik Otomotif 2017), Hidayat Noer Rifki Supriyadi (Pendidikan Teknik Mesin 2018), Yusuf Subagyo (Teknik Mesin 2018), dan Riki Sulistyo (Teknik Mesin 2018).

KHME Nasional merupakan level tertinggi kompetisi Mobil Hemat di Indonesia.

Dalam lomba ini perwakilan Tim dari 54 perguruan tinggi ikut serta dalam gelaran Lomba ini, KMHE membagi kelas lomba dalam Urban dan Prototype. Dari tiap kelas dibagi kembali menjadi gasoline, diesel, etanol dan listrik.

Pada kategori Prototype sebagai kendaraan konsep yang didesain khusus untuk memaksimalkan aspek aerodinamika, dengan kategori bahan bakar gasoline, diesel, ethanol, dan listrik.

Dalam penjurian di kategori Prototype, peserta harus menyelesaikan 8 putaran untuk tiap perlombaan. Jarak tersebut setara dengan 9,6 Km dan harus diselesaikan dalam waktu kurang atau maksimal 27 menit. 

Lebih dari waktu yang sudah ditentukan, maka peserta dianggap gugur. 

Masing-masing tim diberi kesempatan sebanyak 5 kali percobaan untuk menyelesaikan 8 putaran tersebut. Hasil terbaik akan digunakan dalam penilaian akhir lomba

Sedangkan di kelas Urban, kendaraan hemat energi tersebut penampilannya harus masih menyerupai kendaraan atau mobil pada umumnya, dan bisa dikendarai layaknya kendaraan di jalan. Kategori bahan bakar yang dilombakan gasoline, diesel, ethanol, dan listrik.

Tim Pandawa Fakultas Teknik Unnes
Tim Pandawa Fakultas Teknik Unnes /foto Humas Unnes

Sistem penilainnya pun sama, hanya waktu yang diberikan lebih ketat.

Perserta harus mampu menyelesaikan 8 putaran yang setara dengan 9,6 Km, dalam waktu 25 menit. Lebih dari waktu yang ditentukan peserta dianggap gugur.

Masing-masing tim juga diberi kesempatan sebanyak 5 kali percobaan.

Mereka yang meraih menjadi juara, merupakan tim yang berhasil menyelesaikan pertandingan dengan bahan bakar seirit mungkin, dibawah waktu yang sudah ditentukan.

Pemenang dinilai dari Internal Combustion Engine (ICE) yang diukur berdasarkan konsumsi bahan bakar.
 
Untuk kendaraan berbahan bakar gasoline, diesel, etanol diukur, untuk 1 liter bisa menempuh jarak berapa kilometer. Sementara untuk kendaraan listrik, 1 kWh bisa menempuh berapa kilometer.
 
***
 

Editor: Maxcimilian Arcello


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah