Lusinan Warga Rohingya Mendarat di Aceh dalam Keadaan Lemah Usai Sebulan Terombang-ambing di Laut

- 27 Desember 2022, 10:45 WIB
Para imigran ilegal etnis Rohingya yang terdampar di Aceh, Minggu, 25 Desember 2022.
Para imigran ilegal etnis Rohingya yang terdampar di Aceh, Minggu, 25 Desember 2022. /Humas Bakamla/ANTARA

Namun, UNHCR mengatakan peraturan presiden tahun 2016 memberikan dasar hukum yang mengatur bantuan terhadap pengungsi di atas kapal yang mengalami kesulitan di dekat Indonesia.

Hingga November lalu, ketentuan ini membantu 219 pengungsi Rohingya, termasuk 63 perempuan dan 40 anak-anak, yang diselamatkan di lepas pantai Kabupaten Aceh Utara.

Baca Juga: Indonesia Bantah Dukung Rencana Militer Myanmar Adakan Pemilu Ulang

Lebih dari 700.000 Rohingya yang beragama Muslim terpaksa melarikan diri dari Myanmar yang mayoritas beragama Buddha ke kamp-kamp pengungsi di Bangladesh sejak Agustus 2017.

Tom Andrews pelapor khusus PBB tentang situasi hak asasi manusia di Myanmar mendesak pemerintah di Asia Selatan dan Tenggara segera mengkoordinasikan pencarian dan penyelamatan kapal ini serta memastikan mereka turun dengan aman sebelum korban meninggal bertambah.

Militer Myanmar melancarkan operasi pembersihan massal atas serangan pemberontakan dari Rohingya.

Warga Rohingya dipandang negara sebagai penyusup dari Bangladesh sehingga kewarganegaraan, akses ke perawatan kesehatan dan pendidikan, serta izin bepergian mereka sering ditolak.

Selama ini, pasukan keamanan Myanmar dituduh melakukan pemerkosaan massal, pembunuhan dan pembakaran ribuan rumah warga Rohingya.

Akibatnya, mereka sengaja mempertaruhkan nyawa untuk berlayar ke negara-negara mayoritas Muslim lainnya di wilayah tersebut demi hidup yang lebih baik.

Warga Rohingya yang tidak bisa pergi terpaksa bertahan di kamp-kamp pengungsi di negara bagian Rakhine Myanmar dan Cox's Bazar di Bangladesh.***

Halaman:

Editor: Erwina Rachmi Puspapertiwi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah