5 Tradisi Unik di Indonesia Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram, Mulai dari Kirab Kebo Hingga Nganggung

- 30 Juli 2022, 05:01 WIB
5 Tradisi Unik di Indonesia Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram, Mulai dari Kirab Kebo Hingga Nganggung
5 Tradisi Unik di Indonesia Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram, Mulai dari Kirab Kebo Hingga Nganggung /Instagram @tana_poso

DEMAK BICARA - Tahun baru Islam merupakan hari peringatan hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Peristiwa tersebut terjadi pada 1 Muharram yang menandakan tahun baru pada kalender Islam atau Hijriah.

Tradisi unik tahun baru Islam di setiap tempat di dunia berbeda-beda, begitu pula dengan di Indonesia yang memiliki cara unik untuk menyambut tahun baru hijriah.

Berikut beberapa tradisi unik yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia saat menyambut tahun baru Islam, 1 Muharram yang KalbarTerkini rangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga: KUMPULAN Twibbon Selamat Tahun Baru Islam 2022 1 Muharram 1444 H Gratis Unduh dan Cara Pakai

1. Tradisi Kirab Kebo Bule di Keraton Surakarta

Kirab Kebo Bule adalah tradisi masyarakat Keraton Surakarta dalam menyambut tahun baru Hijriah.

Dalam tradisi Tahun Baru Islam, beberapa ekor kebo bule (kerbau berwarna putih) diarak keliling kota.

Masyarakat Surakarta percaya, kerbau ini merupakan turunan Kebo Bule Kyai Slamet dan dianggap keramat.

Konon katanya, leluhur kebo bule ini adalah hewan klangenan atau kesayangan Paku Buwono II.

Hal yang unik sekaligus menarik adalah masyarakat Solo menanti-nantikan acara ini untuk menyentuh dan berebut mengambil kotorannya yang dipercaya dapat membawa berkah.

Baca Juga: 69 Link Download Twibbon Tahun Baru Islam 2022 1 Muharram 1444 H dan Cara Pakainya

2. Tradisi Tahun Baru Islam 1 Suro di Yogyakarta

Tradisi tahun baru Islam yang sering disebut 1 Suro oleh masyarakat Jawa biasanya melakukan ritual yang berbeda dari tempat lain di Indonesia, seperti lek-lekan atau tidak tidur semalaman dan ritual tuguran atau renungan diri sambil berdoa.

Tradisi 1 Suro juga disambut meriah oleh penganut aliran kepercayaan Kejawen dengan tirakatan atau selamatan tahun baru Islam.

Pada bulan Suro ini, masyarakat Jawa percaya bahwa sebagai ciptaan Tuhan, manusia harus selalu ingat tempatnya dan siapa dirinya dan menjauhi diri dari godaan yang bersifat menyesatkan.

3. Tradisi Upacara Tabot di Bengkulu

Untuk mengenang kepahlawanan serta meninggalnya cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali Abu Thalib. Upacara ini terpengaruhi oleh upacara Karbala di Iran.

Perayaan Tahun Baru Islam ini telah dilakukan sejak tahun 1685 oleh Syekh Burhanuddin yang dikenal juga sebagai Imam Senggolo.

Masyarakat percaya, apabila perayaan Tahun Baru Islam ini tidak mereka selenggarakan maka musibah dan malapetaka akan menimpa mereka.

4. Tradisi Bubur Suro di Jawa Barat

Tradisi Bubur Suro dilakukan oleh masyarakat Jawa Barat dalam menyambut bulan Muharram.

Seperti upacara Tabot, tradisi ini juga dilakukan sebagai peringatan atas wafatnya cucu Nabi Muhammad saat perang.

Tanggal 10 Muharram, semua warga menyiapkan bubur merah dan bubur putih yang disajikan secara terpisah atau yang terkenal dengan nama bubur suro.

Bubur ini akan dibawa ke masjid terdekat dengan sajian makanan lainnya.

5. Tradisi Nganggung di Bangka Belitung

Nganggung dalam bahasa daerah warga setempat berarti makan bersama. Warga akan menggelar acara dimana mereka akan makan bersama-sama.

Seperti perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, kebersamaan diangkat menjadi tradisi Tahun Baru Islam.

Warga dari seluruh penjuru Bangka berdatangan untuk bersilaturahmi sekaligus bertamu ke rumah-rumah warga.

Bagi tuan rumah semakin banyak tamu yang datang maka rezeki yang diperoleh akan semakin banyak.

Makanan layaknya perayaan Idul Fitri disediakan untuk menjamu tamu yang datang.***

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah