Network
DEMAK BICARA - Niatan Rans Cilegon FC mendatangkan bintang sepak bola dunia mesut Ozil untuk bermain di Liga 1 Indonesia tentu boleh-boleh saja.
Raffi Ahmad sebagai petinggi Rans Cilegon FC boleh punya harapan akan persepakbolaan Indonesia ke depan, namun niatan mendatangkan pemain sekelas Mesut Ozil harus penuh pertimbangan.
Mampu membayar Mesut Ozil dengan gaji fantastis, bukan satu hal saja yang menjadi pertimbangan untuk Rans Cilegon FC.
Berikut 5 hal yang menjadi pertimbangan mendaratkan Mesut Ozil ke Liga 1 Indonesia, terutama Rans Cilegon FC, menurut Koordinator Save Our Soccer (SOS) Indonesia, Akmal Marhali:
1. Harus dilihat Secara Objektif
Akmal Marhali menjelaskan Rans Cilegon FC harus melihat secara objektif bila punya niatan mendatangkan Mesut Ozil.
"Bahwa untuk saat ini belum logis mengontrak pemain sekelas Mesut Ozil. Di lihat dari sisi manapun tidak masuk. Baik sisi bisnis, industri, maupun nila sebuah klub," kata Akmal Marhali, kepada Demakbicara.com, Jumat 14 Januari 2022.
2. Infrastruktur
Harga Mesut Ozil sangat mahal dan iklim sepak bola di Indonesia saat ini disebut belum sehat. Infrastruktur juga belum bagus.
"Daripada menghabiskan uang buat Mesut Ozil yang tidak akan banyak memberikan manfaat buat klub, saat ini lebih baik buat membangun pusat latihan atau lapangan," ucap Akmal Marhali.
3. Belum Bisa Dinalar
Akmal Marhali mengatakan, Mesut Ozil untuk saat ini masih bisa didatangkan, namun bukan sebagai pemain di Liga 1 Indonesia.
"Untuk coaching clinic atau peresmian akademi masih masuk akal. Tapi, untuk main di Liga 1 belum bisa dinalar dengan akal sehat," kata dia.
Baca Juga: Shin Tae Yong Semprot Deddy Corbuzier: Pertanyaan Anda Tak Berkualitas, Saya Masih Jago Main Bola
4. Masih Produktif
Mantan bintang Real Madrid, Arsenal, dan tim nasional (Timnas) Jerman di Piala Dunia Mesut Ozil masih produktif.
Namanya masih laku di pasar sepak bola dunia hingga saat ini.
"Mesut Ozil masih produktif. Namanya masih laku di pasar industri sepak bola dunia . Kalaupun dia pindah, pastinya akan memilih Liga China, Qatar, Uni Emirat (UEA), atau Liga Jepang yang lebih terjamin kompetisi dan kemapanannya," kata Akmal Marhali.
5. Harga yang Mahal akan Sia-sia
"Jomplang banget tiba-tiba dari Fenerbache, Mesut Ozil ke Liga 1 Indonesia. Sulit diterima akal sehat," ujar Akmal Marhali.
Infrastruktur sepak bola di Indonesia, kata dia belum memadai buat pemain sekelas Mesut Ozil.
"Bisa jadi kontrak mahal, dia hanya akan bermain 4-5 pertandingan saja karena lapangan dan fasilitas tidak memadai. Rugi besar," ucap dia.
"Arsenal saja tidak mampu menggaji Mesut Ozil, sehingga melepasnya. Tiba tiba klub Indonesia mau mendatangkan Ozil. Tidak masuk akal," lanjutnya.
Sementara itu dalam beberapa momen, petinggi Rans Cilegon FC juga mengakui bila harga Mesut Ozil sangat mahal, hingga membuatnya puyeng.
"Mahal, nanti dulu lah! nunggu honor Indosiar dulu," ujar Raffi Ahmad kepada komentator bola, Valentino Simanjuntak yang menyambanginya, dalam sebuah momen ulang tahun Indosiar, Selasa 11 Januari 2022, petang.***
