Ketum PSSI Jawab Polemik Kritik Hasil Tes PCR Persebaya Surabaya Vs PT LIB: Semua Hasil PCR Harus Akuntabel

- 7 Februari 2022, 19:21 WIB
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. /Pikiran Rakyat

 

DEMAK BICARA - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule angkat bicara soal polemik hasil tes PCR yang berbeda antara manajemen Persebaya Surabaya, dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). 

Menanggapi polemik tentang hasil tes Covid 19 Persebaya Surabaya, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyatakan segala sesuatunya harus dikembalikan kepada Regulasi Kompetisi BRI Liga 1 2021/2022.

Terutama yang ditegaskan pada pasal 52, kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menegaskan polemik Persebaya Surabaya, dan PT LIB.

“Semuanya harus berpatokan pada Regulasi Kompetisi Liga 1 2021/2022. Pada regulasi sudah dijelaskan secara jelas tentang perihal mekanisme hasil tes Covid 19 dan turunannya,"  Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, dalam keterangan tertulis kepada awak media.

Dengan demikian, lanjut  Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, semua hasil PCR harus akuntabel.

Selain itu bisa dipertanggung jawabkan dan diketahui oleh pihak-pihak terkait.

"Saya mengimbau kepada semua klub, terkait hasil tes Covid 19, agar selalu komunikasi dengan LIB dan Satgas Covid-19 BRI Liga 1 2021/2022. Sehingga semuanya punya pemahaman, tanggung jawab, dan komitmen yang sama,” kata Mochamad Iriawan, Senin 7 Februari 2022.

Adapun PT LIB selaku operator Liga 1 menjawab kritik Persebaya Surabaya soal hasil tes Covid 19.

Di mana hasil tes PCR, seperti diungkap Persebaya Surabaya hasilnya berbeda antara yang dilakukan klub dengan PT LIB.

Direktur Operasional PT LIB sekaligus Kasatgas Covid 19 BRI Liga 1 2021/2022, Sudjarno angkat suara atas apa yag disampaikan Persebaya tersebut.

Dia menjelaskan pihaknya telah melakukan tes PCR kepada Persebaya pada Sabtu sore % Februari 2022, di mana hasilnya keluar pada Minggu pagi 6 Februari 2022.

Hasil tes PCR itulah yang menjadi dasar untuk pertandingan Persebaya vs Persipura pada malam harinya.

“Hasil tes yang kami lakukan ada sekitar 13 nama dari Persebaya yang positif terpapar virus Covid 19. Mereka terdiri dari pemain dan ofisial,"  ucap Sudjarno, Senin 7 Februari 2022.

Nama-nama yang positif itu pun, kata dia, tidak diizinkan untuk berada di stadion saat pertandingan Persebaya versus Persipura Jayapura.

Selain itu, lanjut dia, para pemain juga harus mendapatkan penanganan medis yang semestinya.

“Pada prinsipnya, tes PCR mandiri bagian dari penerapan prokes (protokol kesehatan) yang ketat oleh setiap klub. Tes PCR yang dijadikan rujukan adalah yang disiapkan operator yaitu kolaborasi Labkes Provinsi Bali dan Kimia Farma,” kata dia.

Baca Juga: Perbedaan Komik Manga, Manhwa, dan Manhua yang Masyarakat Awam Belum Mengetahuinya

Tidak masuknya nama-nama pemain yang terpapar Covid 19 ke dalam daftar nama pemain yang diizinkan untuk menghadapi Persipura, lanjut Sudjarno, sudah sesuai dengan regulasi BRI Liga 1 2021/2022.

Terutama regulasi BRI Liga 1 2021/2022 pada pasal 52 yang mengatur tentang hasil tes Covid dan eligibilitas.

Pada pasal 52 itu dipaparkan dengan jelas bahwa PSSI dan LIB membentuk Satgas Covid 19. Di mana sebagai otoritas yang memiliki kompetensi, berwenang untuk mencatat, mendistribusikan dan memutuskan segala hal yang dianggap perlu terkait informasi hasil swab test Antigen.

"Jadi, keputusan yang diambil tentang pemain yang diizinkan turun pada satu pertandingan, murni berdasarkan hasil tes PCR yang sudah kami lakukan sebelumnya,” ucap Sudjarno.

Bagi manajemen Persebaya yang melakukan tes mandiri, menurut Sudjarno, harusnya bisa dikomunikasikan dengan PT LIB atau satgas terkait terlebih dulu.

Baca Juga: Link Nonton Anime Demon Slayer Kimetsu no Yaiba Episode 10 Season 2, Lengkap dengan Subtitle Bahasa Indonesia

Dengan begitu, hasil tes ulang bisa diketahui bersama dan diambil keputusan yang diketahui dan dipertanggung jawabkan secara bersama pula.

Sebelumnya, kata dia, ada kasus pada dua klub Liga 1 yang sama dengan Persebaya Surabaya.

Ada yang melakulan tes PCR ulang pada pagi dan sore harinya hasil sudah keluar.

Pada beberapa nama, kata dia, tes pada sehari sebelumnya menunjukkan positif dan setelah dilakukan tes ulang, hasilnya ada yang negatif.

Baca Juga: Arema FC Digeser Bhayangkara FC, Reaksi Bos Singo Edan Bagi-bagi Jam Tangan ke Pemain, Apa Filosofinya?

"Pemain yang negatif itu pun bisa diturunkan pada laga malam harinya,” kata Sudjarno.

“Ingat pada Daftar Susunan Pemain (DSP) bisa berubah 90 menit sebelum pertandingan," kata Sudjarno.

Tentu, kata dia, perubahan itu bisa dilakukan setelah berkomunikasi dengan PT LIB dan sudah kami cek eligibilitasnya.

"Kalau kemudian hasil tiap lab berbeda-beda maka kami tidak memperdebatkan hasil karena dari sisi medis yang bisa menganalisis hal tersebut ialah ofisial PCR kami,” ucap Sudjarno.

Sebelumnya, Persebaya Surabaya meminta LIB untuk melakukan evalusi proses tes PCR Covid 19.

Hal tersebut terkait hasil tes mandiri yang dilakuka klub hasilnya berbeda dengan PT LIB.

"Klub diberi kebebasan atau pilihan melakukan tes PCR mandiri yang hasilnya sah. Kemudian diakui sebagai dasar untuk menentukan pemain bisa bermain dan ofisial bisa masuk ke area stadion pertandingan," tulis manajemen Persebaya dalam keterangan pers kepada awak media.

Kemudian, lanjut manajemen Persebaya Surabaya, agar PT LIB bisa menunjuk rumah sakit atau laboratorium yang kredibel sebagai rujukan dilakukannya tes PCR mandiri.

Lalu PT LIB juga menentukan batas waktu hasil tes mandiri bisa digunakan untuk menentukan pemain yang bisa tampil.

"Misal, 1 jam atau 2 jam sebelum kick-off," lanjut manajamen klub.

Lebih jauh, Persebaya Surabaya memiliki sikap bahwa pecinta sepak bola tanah air berhak mendapatkan penampilan terbaik dari klub kesayangan masing-masing.

"Dan itu hanya bisa terwujud apabila prosedur tes PCR dilakukan dengan ideal berdasarkan ilmu pengetahuan," tulis klub.***

 

 

Editor: Diaz A Abidin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x