Network
Wanita Prancis berusia 38 tahun ini lalu mengubah haluan menjadi wasit pertandingan sepak bola.
Baik sebagai pemain atau wasit, Frappart memiliki kegigihan yang tinggi.
“Saya melihat Steph berlari mengelilingi stadion, 12 km [7,5 mil], dua atau tiga kali seminggu untuk berada di level dia saat ini di lapangan,” ujar Philippe Calve mantan presiden FC Herblay-sur-Seine kepada kantor berita Reuters.
Calve menambahkan, “Jika ingin menjadi wasit pertandingan pria, orang itu sebaiknya menjadi yang terbaik di level fisik. Dan Steph telah melakukan apa yang dia butuhkan untuk menjadi yang paling unggul secara fisik.”
Tidak hanya di Piala Dunia, Frappart juga menjadi perempuan pertama yang menjadi wasit pertandingan Ligue 1 Prancis pada 2019.
Dia juga adalah perempuan pertama yang memimpin pertandingan Liga Champions laki-laki pada 2020.
Sebelum Piala Dunia 2022, pada tahun lalu, dia menjadi perempuan pertama yang memimpin pertandingan kualifikasi Piala Dunia yang diikuti pada laki-laki.
“Tujuan saya akan tetap sama, yaitu wasit yang bertugas dengan kinerja yang sesuai di lapangan,” ujar Frappart setelah ditunjuk sebagai salah satu wasit Piala Dunia 2022 Qatar.
"Saya benar-benar merasakan berbagai emosi, tetapi harus disalurkan karena, jelas, yang terpenting adalah lapangan."
