Kejam! Amir Nasr-Azadani Pesepak Bola Iran Hadapi Hukuman Mati Akibat Dukung Hak Perempuan

- 14 Desember 2022, 22:29 WIB
Viral! Pemain Sepakbola Iran Amir Nasr Azadani Akan Digantung Karena Membela Hak Perempuan
Viral! Pemain Sepakbola Iran Amir Nasr Azadani Akan Digantung Karena Membela Hak Perempuan /Instagram @NazleeDousti/

DEMAK BICARA – Seorang pemain sepak bola asal Iran mendapatkan ancaman hukuman mati akibat mendukung hak perempuan di negaranya.

Amir Nasr Azadani pesepak bola Iran menghadapi hukuman gantung karena mendukung protes hak-hak perempuan di negara tersebut.

Serikat pemain bola internasional (FIFPro) mengkonfirmasi berita tersebut dan mengimbau otoritas Iran mengubah keputusan mereka.

"FIFPRO terkejut dan muak dengan laporan bahwa pesepak bola profesional, Amir Nasr-Azadani, menghadapi eksekusi di Iran setelah mengkampanyekan hak-hak perempuan dan kebebasan dasar di negaranya," tulis pernyataan FIFPro.

Baca Juga: Roger Pearce Direktur TV Olahraga Asal Inggris Jadi Jurnalis Ketiga Meninggal di Qatar Saat Piala Dunia 2022

"Kami berdiri dalam solidaritas bersama Amir dan menyerukan agar hukumannya segera dicabut."

Pemain berusia 26 tahun itu terakhir bermain untuk Tractor di Liga Pro Teluk Persia.

Ia terkena tuduhan melakukan 'moharebeh', atau 'permusuhan dengan Tuhan'.

Menurut IranWire, pemerintah Iran mungkin mencoba menjebak Nasr-Azdani atas kematian Kolonel Esmaeil Cheraghi dan dua anggota Basij, milisi pemerintah, selama protes pada 17 November.

Padahal, media melaporkan bahwa pesepak bola itu hanya memprotes lewat nyanyian dan tidak berada di dekat tempat kejadian.

Baca Juga: Gawat! Timnas Prancis Dihantui Cedera Padahal Maroko Berkekuatan Penuh Jelang Semifinal Piala Dunia 2022

Media asal Iran itu juga melaporkan bahwa keluarga Nasr-Azadani berulang kali diancam otoritas Iran.

Saat ini, baru satu pemain bola Iran di Piala Dunia yang secara terbuka dan tegas mengutuk hukuman mati itu.

Kiper Alireza Beiranvand menulis tuntutan agar hukuman itu dicabut melalui akun di Instagram.

Selain Nasr-Azdani, sejumlah pesepak bola Iran lainnya juga tersandung kasus saat melakukan aksi serupa.

Voria Ghafouri pemain Khuzestan Foolad dan mantan pemain bintang di tim Iran yang tidak ikut ke Piala Dunia 2022 ditangkap aparat Iran.

Ia disebut "menghina tim sepak bola nasional dan mempropagandakan pemerintah."

Baca Juga: Ternyata Trofi yang Diberikan ke Negara Juara Piala Dunia Cuma Replika, Kenapa?

Selain Ghafouri, dua mantan bintang sepak bola lainnya ditangkap karena menyatakan dukungan terhadap protes tersebut.

Sementara itu, selama Piala Dunia 2022, tim nasional Iran menunjukkan dukungan atas aksi kemanusiaan di negara mereka dengan menolak menyanyikan lagu kebangsaan.

Para pemain timnas Iran juga berbicara di media sosial untuk mendukung protes itu dan mewakili rakyat, bukan negara, di ajang Piala Dunia 2022.

Protes anti-pemerintah terus meluas di Iran sejak kematian Mahsa Amini wanita berusia 22 tahun yang ditahan karena tidak mematuhi aturan berpakaian untuk wanita Iran.

Menurut aktivis Hak Asasi Manusia di Iran, paling tidak 442 pengunjuk rasa dan 57 personel keamanan tewas serta lebih dari 18.000 ditahan sejak dimulainya kerusuhan tersebut.***

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah