Network
DEMAK BICARA - Pengangkatan sumpah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk Ragnar Oratmangoen dan Thom Haye ditargetkan PSSI rampung paling lambat 13 Maret 2024.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengatakan, pihaknya mencoba mempercepat proses naturalisasi Ragnar Oratmangoen dan Thom Haye menjadi WNI agar dapat didaftarkan dan memperkuat Timnas Indonesia.
Adapun pertandingan terdekat yang akan dilalui oleh Timnas Indonesia adalah Piala Asia U23 dan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Oleh karena itu, proses naturalisasi WNI Ragnar Oratmangoen dan Thom Haye diusahakan untuk dipercepat.
"Kami lagi mencoba, hari ini (Jumat) kami maksimalkan (mempercepat proses naturalisasi) dan kalau bisa tanggal 13 (Maret) angkat sumpah sehingga kami bisa register ke FIFA," kata Erick Thohir dilansir dari Antara, Jumat, 8 Maret 2024.
Permohonan naturalisasi terhadap Ragnar dan Thom sendiri seperti dijelaskan Erick memang sudah disetujui pihak DPR RI, namun prosesnya masih terus berlanjut.
Saat ini, pihaknya masih menunggu surat dari DPR RI kepada Presiden Joko Widodo untuk selanjutnya mendapatkan persetujuan dari presiden sehingga pemain bisa mengangkat sumpah dan mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta paspor.
Erick juga menerangkan bahwa Ragnar dan Thom belum tenti dapat membela Timnas Indonesia karena proses naturalisasinya masih berlanjut yakni pengangkatan sumpah, dan batas akhir pendaftara pemain adalah 13 Maret 2024.
"Jadi proses ini masih berjalan. Jangan dipikir karena kemarin proses kemarin (di DPR RI) sudah baik lalu Ragnar dan Thom Haye sudah bisa main, karena deadline pendaftaran tanggal 13 Maret, sedangkan tanggal 11 itu sudah libur," jelasnya.
Nathan sudah siap diturunkan
Di sisi lain, Erick juga menyebutkan pemain naturalisasi yang saat ini paling mungkin bisa bermain membela Timnas Indonesia adalah Nathan Thoe-A-On, karena prosesnya sudah selesai dibandingkan dengan Ragnar dan Thom.
"Nathan akan angkat sumpah juga, prosedur Nathan sudah selesai, jadi yang sebenarnya potensial main sebenarnya Nathan sekarang ini," tutur Erick.
