Kenali Gejala Jet Lag, Seperti yang Dialami Ganda Campuran Melati Daeva

- 13 November 2021, 18:52 WIB
ilustrasi jet lag
ilustrasi jet lag /pexels/gratisography

DEMAK BICARA - Pebulu tangkis ganda campuran andalan Indonesia Melati Daeva Oktavianti, mengaku masih mengalami jet lag, usai naik pesawat dari Jerman ke Indonesia, usai mengikuti Hylo Open 2021.

Jarak Jerman - Indonesia yang mencapai ribuan kilometer, dan harus ditempuh dengan perjalan pesawat selama berjam-jam, tak urung membuat Melati Daeva mengalami jet lag.

Kondisi jet lag yang dialami Melati Daeva, juga bisa menimpa siapa saja, yang melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang melintasi zona waktu yang berbeda.

Baca Juga: Apa Kabar Melati Daeva, Masih Jet Lag Sekembali dari Hylo Open 2021 Jerman

Lalu apa itu jet lag, bagaimana ciri cirinya dan cara pengobatannya, berikut ini penjelasan lebih lanjut soal jet lag.

Apa itu jet lag?

Jet lag merupakan gangguan tidur, berupa rasa kantuk pada siang hari dan sulit tidur pada malam hari, yang timbul setelah melakukan perjalanan jauh dengan pesawat terbang selama berjam-jam.

Gangguan tidur ini terjadi karena perjalanan menggunakan pesawat terbang melintasi zona waktu yang berbeda.

Seperti yang Melati Daeva, yang melintas dari zona waktu Eropa ke zona waktu Asia, perjalanan pesawat dari Jerman ke Indonesia.

Saat bepergian ke daerah yang berbeda zona waktu, tubuh tidak bisa langsung menyesuaikan diri dengan waktu setempat, sehingga terjadilah jet lag. 

Penyebabnya karena tubuh mempunyai jam biologis yang masih sama dengan zona waktu sebelumnya.

Jam biologis ini dinamakan irama sirkadian, yang membuat seorang manusia terjaga di siang hari dan tidur di malam hari.

Selain itu juga bisa disebabkan karena perubahan tekanan udara di dalam kabin pesawat, ketinggian pesawat dari permukaan laut hingga kelembapan udara yang rendah di dalam pesawat

Gejala akibat jet lag

Dikarenakan kurang tidur, membuat kondisi tubuh menjadi drop, akibatnya muncul gejala yang disebakan jet lag.

Gejala tersebut seperi sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, sakit kepala, mual, kepala terasa berat, dehidrasi, gangguan kecemasan, jantung berdebar, hingga sakit tenggorokkan seperti kena penyakit panas dalam.

Bagaimana pengobatannya?

Tidak ada pengobatan khusus dalam kasus jet lag, namun gejala ini bisa dicegah atau pun dikurangi dampaknya.

Caranya dengan mengkonsumsi air putih secukupnya, baik selama penerbangan maupun setelah tiba di tujuan, untuk mencegah dehidrasi yang dapat memperparah gejala jet lag.

Gunakan penyumbat kuping dan penutup mata untuk mengurangi suara dan paparan cahaya selama tidur di pesawat.

Berjemur dibawah sinar matahari seusai sampi negara tujuan juga bisa menjadi alternatif pilihan, untuk mengurangi gejala jet lag.

Termasuk menghindari minuman beralkohol dan mengandung kafein.

Baca Juga: Sakit Kepala Tak Kunjung Sembuh, Obati dengan Rimpang Bengle, Berikut Cara Penggunaannya

Satu lagi, segera lakukan penyesuaian pada jam tangan atau handphone Anda sesuai dengan zona waktu di negara tujuan. 

Tujuannya agar ritme waktu tubuh bisa menyesuaikan dengan jam biologis yang masih sama dengan zona waktu sebelumnya. ***

Editor: Maxcimilian Arcello


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah