Seorang Petugas KPPS Pemilu 2024 di Klaten Meninggal Dunia, Diduga Kelelahan

15 Februari 2024, 14:00 WIB
Ilustrasi. Seorang petugas KPPS di Klaten meninggal dunia diduga kelelahan. /Pexels/Element5 Digital/

DEMAK BICARA - Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia setelah sempat bertugas pada Pemilu 2024.

Camat Gantiwarno, Retno Setyaningsih mengatakan petugas KPPS Pemilu 2024 di Klaten yang meninggal dunia atas nama Dewi Indriyani (43) tersebut diketahui memiliki penyakit penyerta atau komorbid.

Retno juga menyebutkan kemungkinan petugas KPPS Pemilu 2024 di Klaten tersebut meninggal dunia karena kelelahan, ditambah dengan komorbid yang dideritanya.

Baca Juga: Pemilu 2024 Terdapat Sejumlah Masalah, Bawaslu Agendakan Bertemu dengan KPU

"Tapi kan KPPS banyak kerjaannya, mungkin capek. Beliau punya riwayat penyakit gula," kata Retno dilansir dari Antara, Kamis, 15 Februari 2024.

Ia juga mengungkapkan beberapa hari sebelum bertugas yang bersangkutan memang sudah mengeluhkan sakit.

Meski begitu, saat bertugas di hari pemungutan suara, petugas tersebut berada dalam kondisi fit.

Namun, sekitar pukul 11.00 WIB, kondisi kesehatan petugas KPPS tersebut menurun dan dilarikan ke puskesmas setempat.

"Saat pelaksanaan sudah berjalan kira-kira pukul 11.00 WIB terus drop, terus dibawa ke puskesmas dan ditangani dokter," tuturnya.

Sempat dirawat di rumah sakit

Petugas tersebut sempat juga dibawa ke RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Menurut dia, sesampainya di rumah sakit yang bersangkutan pun langsung menerima transfusi darah.

Dua kantong darah disiapkan, namun ketika baru menerima satu kantong darah, petugas itu kemudian meninggal dunia meski kondisinya sempat membaik.

Atas kejadian tersebut, Ketua KPU Kabupaten Klaten, Primus Supriono mengatakan sudah menugaskan petugas KPU berkunjung ke rumah duka.

Dirinya juga belum bisa memastikan penyebab pasti meninggalnya salah satu petugas KPPS tersebut karena belum ada komunikasi dengan dokter yang menangani.***

Editor: Ryadh Fadhillah Junianto

Tags

Terkini

Terpopuler