Demak Bicara - Kota Surakarta dipilih menjadi daerah percontohan program pendataan keluarga dan penurunan angka stunting oleh BKKBN.
Pasalnya, angka stunting di kota itu termasuk terendah di Indonesia, dan angka kematian ibu hamil juga rendah.
Hal tersebut disampaikan Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo dalam kunjungan kerja ke Surakarta, Senin (8/3/2021). Hasto bertemu Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di ruang rapat wali kota.
“Dari 153.109 KK, kita data kondisi semua anak di Surakarta yang berisiko stunting. 53 variabel untuk data stunting untuk pengambilan kebijakan.
Baca Juga: Tuntut Keadilan Tewasnya 6 Laskar FPI, Amien Rais Pimpin TP3 Bertemu Presiden Jokowi
Satu per satu by name by address akan terurai. Bersama BKKBN Pusat, Provinsi dan Kota Surakarta kita akan _launching_ Program Pendataan Keluarga pada tangal 1 April 2021,” beber Hastho.
Hasto menjelaskan, dalam Perpres nanti akan diatur pendampingan dari tenaga kesehatan, khususnya pendampingan bidan untuk ibu hamil sehingga bisa meminimalkan stunting. Unsur kader PKK juga akan disertakan dalam pendampingannya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Surakarta, Purwanti mengatakan, Kota Surakarta sudah memiliki program untuk mengantisipasi kasus stunting dan fertility rate dengan program Sultan Nikah Capingan (Konsultasi Pra Nikah Bagi Calon Pinanganten).