Gubernur Ganjar Pranowo Gabungkan Kearifan Lokal dengan Data Sains Atasi Bencana di Desa

- 26 April 2022, 14:41 WIB
Ganjar Gabungkan Kearifan Lokal dengan Data Sains Atasi Bencana di Desa
Ganjar Gabungkan Kearifan Lokal dengan Data Sains Atasi Bencana di Desa /

DEMAK BICARA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan desa tangguh bencana yang ideal harus ada kearifan lokal dan dikolaborasikan dengan data sains. Selain dua hal itu, latihan atau simulasi kebencanaan juga harus dilakukan untuk menguatkan respons masyarakat apabila terjadi bencana.


"Kalau kita mau buat desa tangguh bencana harus ada kearifan lokalnya. Maka banyak masyarakat di sekitar areal yang rawan bencana itu sebenarnya mereka sangat paham. Tinggal data sains ini kita gabungkan, kolaborasi sehingga mereka bisa berjalan," kata Ganjar saat menghadiri acara puncak peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2022 di Taman Ledok Sari (Talesa) Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Selasa (26/4/2022).


Menurut Ganjar Pranowo, kearifan lokal masyarakat memiliki kekuatan dalam membaca tanda-tanda bencana dan apa yang harus dilakukan. Kearifan lokal itu juga berupa sistem tanda peringatan yang disampaikan dengan cara yang beragam, misal bunyi kentongan. Ganjar mencontohkan di sekitar lereng Gunung Merapi masyarakat telah hidup ratusan tahun dengan potensi ancaman erupsi yang datang sewaktu-waktu. Namun mereka memiliki cara sendiri untuk mengetahui bencana akan terjadi.

Baca Juga: Hujan Selasa Hari Ini Sedang Tidak Merata di Kota Besar Indonesia, Perhatikan dan Cek Prakiraan Cuaca BMKG


"Saya sampaikan terima kasih karena hari ini komplit seluruh pejabat datang untuk melihat kesiapsiagaan kita dan momentum yang besar adalah Merapi. Ini menjadi penting karena banyak wilayah yang melingkupi dan aktivitasnya cukup tinggi. Tidak hanya itu, kita juga musti betul-betul tahan, betul-betul siaga, dan dari Balerante di Klaten ini kita diminta untuk siap siaga bencana secara keseluruhan," kata Ganjar.


Selanjut tentang data sains yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Data sains ini harus diinformasikan secara terus-menerus sehingga masyarakat dapat siaga dan cepat merespons seandainya terjadi bencana.


"Info BMKG menjadi penting untuk harian sebagai data sains untuk kita ambil keputusan. Tapi sisi lain tadi kepala BNPB juga sudah memerintahkan kita, masyarakatnya latihan. Latihan ini yang melatih respons kita terhadap bencana bisa cepat," ungkap Ganjar.


Konsep desa tangguh bencana tersebut ternyata juga mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Australia. Mereka mendukung dengan kerja sama terkait ketahanan yang sifatnya lokal. Bahkan Kepala BNPB Letjen Suharyanto juga berpendapat bahwa pembangunan sadar bencana perlu kolaborasi pentahelik di segala lini. Kekuatan lain aadalah modal sosial berbasis kebudayaan lokal berupa kesetiakawanan, gotong royong, dan tolong menolong.

Baca Juga: Untuk Persiapan SEA Games 2021 Vietnam, Menpora Amali Pastikan Atlet Berjalan Baik

Halaman:

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x