Mengenal Raden Saleh, Pelukis Legendaris yang Lukisannya Dicuri Iqbaal Ramadhan di Film Mencuri Raden Saleh

- 29 Agustus 2022, 07:35 WIB
Mengenal Raden Saleh, Pelukis Legendaris yang Lukisannya Dicuri Iqbaal Ramadhan di Film Mencuri Raden Saleh
Mengenal Raden Saleh, Pelukis Legendaris yang Lukisannya Dicuri Iqbaal Ramadhan di Film Mencuri Raden Saleh /Instagram @mencuriradensalehfilm

DEMAK BICARA – Raden Saleh menjadi sosok yng banyak disebut saat penayangan film Visinema, Mencuri Raden Saleh, yang diperankan Iqbaal Ramadhan.

Di film Mencuri Raden Saleh, Iqbaal Ramadhan dkk. Harus merampok lukisan buatan Raden Saleh yang termasuk salah satu aset terpenting negara.

Lukisan yang akan dicuri komplotan Iqbaal Ramadhan berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro.

Baca Juga: Kenali Tonic Immobility: Keadaan Tubuh ‘Diam Saja’ Saat Alami Pelecehan Seksual Simak Lengkap Disini

Film Mencuri Raden Saleh karya sutradara Angga Dwimas Sasongko telah tayang pada 25 Agustus 2022 di seluruh bioskop Indonesia.

Lalu, siapa itu Raden Saleh seorang pelukis hebat yang karyanya menjadi aset negara dan ingin dicuri Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Rachel Amanda, Aghniny Haque, Umay Shahab, dan Ari Irham di film Mencuri Raden Saleh?

Profil Raden Saleh

Raden Saleh Syarif Bustaman atau lebih dikenal dengan nama Raden Saleh merupakan seorang pelukis modern yang lahir di Kampung Bustaman, Jalan Pekojan, Semarang.

Ada banyak simpang-siur tahun kelahirannya, antara lain 1807, 1811, atau 1814.

Raden Saleh memiliki latar belakang ningrat dan mewarisi darah Arab sebagai keturunan Hadramaut dari Yaman Selatan.

Raden Saleh lahir dari ayah Syarif Husein bin Alwi bin Awal bin Yahya, dan ibu Mas Adjeng Zarip Hoesen seorang putri Abdullah Muhammad Bustaman atau Kiai Ngabei Kerta Basa.

Sang kakek, Ki Bustaman pernah menjabat sebagai Bupati Majalengka dan berjasa besar dalam Perjanjian Giyanti antara Belanda dan Mangkubumi pada 1775.

Ia juga memiliki hubungan keluarga dengan Suro Adimenggolo Bupati Pekalongan dan Semarang.

Baca Juga: Psikiater: Menangis Ternyata Redakan Stres dan Melegakan Depresi, Kenali Gejala Depresi Sebelum Terlambat!

Raden Saleh mengenal seni lukis ketika dididik menjadi pegawai Belanda di Cianjur oleh sang paman.

Raden Saleh tinggal di rumah Residen Cianjur Baron van der Capellen dan berkenalan dengan Antoine Auguste Joseph Payen, orang Belgia yang bertugas melukis alam dan pemandangan untuk pemerintah kolonial.

Payen yang pertama kali menemukan bakat Raden Saleh dan kemudian membimbingnya sebagai seorang pelukis.

Raden Saleh juga mendapat dukungan Prof. Caspar Georg Karl Reinward seorang pelukis dan pembuat cetak biru botani Kebun Raya Bogor dan Gubernur Jenderal Belanda van der Cappellen untuk belajar melukis di Belanda pada 1830 dengan naik kapal Pieter en Karel.

Ia belajar melukis potret pada Cornelis Kruseman dan melukis panorama pada Andreas Schelfout.

Pada 1851, Raden Saleh kembali ke Batavia Hindia Belanda dan menikah dengan Raden Ayu Danudiredjo, setelah bercerai dengan istri pertama yang berkebangsaan Belanda.

Tahun 1865, Raden Saleh mulai menjelajahi Pulau Jawa dan tertarik menemukan fosil serta ratusan benda purbakala.

Karya lukisan Raden Saleh identik dengan romantisisme citra timur dengan memadukan unsur barat pada sosiokultural negara asalnya dan terkenal di kalangan seniman dan bangsawan Eropa.

Raden Saleh meraih berbagai penghargaan profesional, seperti bintang Ridder der Orde van de Eikenkoon (R.E.K.), Commandeur met de ster der Frans Joseph Orde (C.F.J.), Ksatria Orde Mahkota Prusia (R.K.P.), dan Ridder van de Witte Valk (R.W.V.).

Daftar Karya Lukisan Raden Saleh

  • Pemandangan Musim Dingin (1830)
  • Potret Jean Chrétien Baud (1835)
  • Potret Van den Bosch (1836)
  • Kapal Dilanda Badai (1837)
  • Potret Herman Willem Daendels (1838)
  • Singa Terluka (1838)
  • Perburuan Singa (1840-1841)
  • Perburuan Rusa (1846)
  • Pemandangan Jawa, dengan Harimau yang Mendengarkan Suara Pengembara (1849)
  • Perburuan Banteng (1855)
  • Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857)
  • Forest and Native House (1860)
  • Enam Pengendara Kuda Mengejar Rusa (1860)
  • Sebuah Banjir di Jawa (1865-1875)
  • Stasiun Pos Jawa (1876)

Peran Raden Saleh bagi Seni Lukis Indonesia dan Prestasinya

Raden Saleh menjadi peletak seni lukis modern di Indonesia dan orang pertama yang mampu menduduki elite Eropa saat Hindia Belanda masih dijajah.

Ia juga orang pertama yang mengakses kesenian modern Eropa dan pejuang yang tidak tenggelam dalam bayang-bayang Eropa, serta bahkan menggunakan kemampuannya untuk menunjukkan nilai dan perjuangan bangsa selama penjajahan.

Radeh Saleh seorang diri membuka jalur pertukaran seni antara Asia dan dunia Barat melalui karyanya.

Dia menjadi salah satu inspirasi para pelukis era pergerakan nasional Indonesia pada paruh pertama abad ke-20.

Raden Saleh juga menjadi pelukis Indonesia dengan nilai lukisan tertinggi melalui lukisan Perburuan Banteng (Banteng Hunt) yang terjual di Prancis seharga 7,2 juta euro atau setara dengan 119,9 miliar rupiah pada Februari 2018.

Pemerintah Indonesia memberikan penghargaan Piagam Anugerah Seni sebagai Perintis Seni Lukis di Indonesia pada 1969 kepada Raden Saleh melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sejumlah lukisannya dipakai sebagai ilustrasi perangko seri Raden Saleh pada akhir 1967.

Pada November 2008, NASA menamai kawah di Planet Merkurius dengan nama Raden Saleh.

Raden Saleh wafat pada Minggu. 25 April 1880 dan dimakamkan di pemakaman Gang Raden Saleh Syarif Bustaman, Empang, Kota Bogor.***

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x