Ratu Elizabeth II Meninggal di Usia 96: Ini Prosedur Pemakaman yang Akan Diberlakukan Kerajaan Inggris

9 September 2022, 19:02 WIB
Ratu Elizabeth II Meninggal di Usia 96: Ini Prosedur Pemakaman yang Akan Diberlakukan Kerajaan Inggris /REUTERS/John Sibley/

 

DEMAK BICARA – Apa yang akan terjadi setelah Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia ke-96 tahun?

Kerajaan inggris mengumumkan Ratu Elizabeth II meninggal dengan tenang di kediamannya di Kastil Balmoral, Skotlandia, pada Kamis, 8 September 2022 dalam usia ke-96 tahun.

Ratu Elizabeth II meninggal dunia setelah bertahta di Kerajaan Inggris selama 70 tahun sejak inagurasinya pada tahun 1952 di usia 25 tahun.

Baca Juga: Unik dan Jarang Digunakan Inspirasi Nama Bayi Perempuan dari Berbagai Belahan Dunia:  Shivani, Shea dan Stacia

"Kematian ibuku tercinta, Yang Mulia Ratu, adalah momen kesedihan terbesar bagi saya dan semua anggota keluarga saya," kata Charles (73) yang akan naik tahta sebagai Raja Charles III usai Ratu Elizabeth II meninggal dunia.

Sebelum meninggal, kesehatan Ratu Elizabeth II diberitakan telah menurun dan berada dalam pengawasan dokter pada hari Kamis tengah hari.

Mendengar kabar itu, keluarga kerajaan, termasuk Pangeran William dan Pangeran Henry segera menuju Kastil Balmoral, Skotlandia, untuk menemui sang ratu.

Di Istana Buckingham yang menjadi pusat pemerintahan kerajaan, para warga London dan Inggris berkumpul setelah mendengar kondisi Ratu Elizabeth II dan menerima kabar buruk kematiannya saat bendera Kerajaan Britania Raya, Union Jack, diturunkan menjadi setengah tiang.

Lalu, bagaimana prosedur pemakaman mendiang Ratu Elizabeth II?

Apa saja prosedur yang diterapkan saat Ratu Elizabeth II meninggal dunia?

Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Olahraga Nasional, Cocok untuk Meriahkan dan Meningkatkan Semangat Berolahraga

Prosedur Pemakaman Ratu Elizabeth II

Ada dua operasi prosedur pemakaman yang disiapkan apabila Ratu Elizabeth II meninggal dunia.

Jika Ratu Elizabeth II meninggal di Istana Buckingham, prosedur ini akan bernama “Operation London Bridge” atau Operasi Jembatan London.

Sementara itu, prosedur pemakaman bernama Operasi Unicorn atau “Operation Unicorn” jika Ratu Elizabeth II meninggal di Balmoral, Skotlandia.

Operasi Unicorn

Karena Ratu Elizabeth II meninggal di Skotlandia, prosedur ini yang kemungkinan akan diterapkan Kerajaan Britania Raya.

Dalam operasi ini, peti mati Ratu Elizabeth II akan dibawa melalui jalur darat dan diistirahatkan sementara di Istana Holyroodhouse yang terletak di Edinburgh, Skotlandia, dua hari setelah kematiannya.

Bersamaan dengan itu, sejumlah prosesi seremonial terlaksana di sepanjang Royal Mile, Edinburgh menuju Katedral St Giles.

Di katedral itu, sebuah kebaktian berlangsung yang diharapkan akan dihadiri oleh keluarga kerajaan dan dibuka untuk publik.

Peti mati Ratu Elizabeth II kemungkinan akan dimasukkan ke dalam Kereta Kerajaan di Stasiun Waverley kembali ke London menuju ke Istana Buckingham.

Di London, prosesi upacara besar yang direncanakan selama lima hari rencana pemakaman 10 hari di mana sang ratu akan dibaringkan di Istana Buckingham.

Operasi Jembatan London

Operasi yang berlangsung di London ini diawali Edward Young sekretaris pribadi Ratu Elizabeth II yang memberitakan kematian sang ratu kepada Perdana Menteri Inggris, Mary Elizabeth Truss atau lebih dikenal sebagai Liz Truss.

Kode kalimat yang diucapkan atas berita kematian sang ratu adalah “London Bridge is down”.

Dari Pusat Respons Global, Kantor Luar Negeri Inggris, berita kematian Ratu Elizabeth II akan menyebar ke 15 pemerintah di luar Inggris yang dipimpin sang ratu sebagai kepala negara dan 36 Persemakmuran Inggris di mana sang ratu menjadi figur simbolis.

Ketika Ratu Elizabeth II meninggal, pengumumannya akan muncul sebagai kilasan berita di seluruh media Inggris dan dunia secara bersamaan.

Pada saat yang sama, seorang pria berpakaian berkabung muncul dari pintu Istana Buckingham dan menempelkan pemberitahuan meninggalnya Ratu Elizabeth II ke gerbang istana.

Bendera Union Jack di Istana Buckigham kemudian diturunkan setengah tiang sebagai tanda berkabung.

Sementara itu, situs istana akan diubah menjadi hanya memiliki satu halaman yang menampilkan teks pengumuman kematian tersebut dengan latar belakang gelap.

Teks itu bertuliskan "Sang Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral sore ini. Raja dan Permaisuri akan tetap di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok".

Selanjutnya, stasiun radio komersial Inggris akan menyalakan “lampu orbit” berwarna biru pada tiang pemancar gelombang radio yang biasanya dinyalakan saat terjadi bencana nasional.

Lampu biru tersebut akan berkedip untuk memberitahu penyiar radio agar memberitakan peristiwa meninggalnya sang ratu dan mengganti musik dengan lagu-lagu sedih.

Setiap stasiun radio telah menyiapkan daftar musik yang terdiri dari lagu-lagu “Mood 2” (sedih) atau “Mood 1” (paling sedih) untuk didengarkan pada saat-saat berkabung.

Selama berkabung, media Inggris akan menyiarkan berita mengenai sang ratu dan para pembawa berita berpakaian serba hitam.

Peti mati ratu diharapkan beristirahat di Ruang Tahta Istana Buckingham selama empat hari.

Selanjutnya, peti mati tersebut akan melalui parade formal menuju Westminster Hall tempat pesemayamannya sampai upacara pemakaman.

Pesemayaman ini terbuka untuk publik.

Upacara pemakaman ratu akan diadakan di Westminster Abbey.

Selanjutnya, peti mati ratu dibawa ke Kastil Windsor dan Ratu Elizabeth II akan dimakamkan bersama para pendahulu kerajaan di Kapel St. George.

Operasi Lainnya

Selain dua operasi tersebut, sebuah operasi pemakaman juga disiapkan jika Ratu Elizabeth II meninggal di luar negeri.

Sebuah jet BAe 146 dari skuadron No 32 RAF yang dikenal sebagai Royal Flight akan lepas landas dari Northolt, tepi barat London, dengan peti mati di dalamnya menuju negara di mana sang ratu meninggal.

Pengurus kerajaan, Leverton & Sons, yang bertugas menyiapkan "peti mati panggilan pertama" jika terjadi keadaan darurat pada sang ratu.

Ratu Elizabeth II menjabat sebagai pemimpin kerajaan selama 70 tahun sejak naik tahta pada Juni 1953 di usia 25 tahun setelah kematian sang ayah, Raja George IV.

Dalam usia 96 tahun, Ratu Elizabeth II merupakan pemimpin kerajaan terlama sepanjang masa di seluruh dunia.

Ratu Elizabeth II menikah dengan Pangeran Philip dan memiliki empat anak, yaitu Charles, Anne, Andrew, dan Edward.***

Editor: Kusuma Nur

Tags

Terkini

Terpopuler