Apa Itu Diwali? Festival Agama Hindu di India, Apakah Indonesia Libur Nasional Merayakannya Diwali?

25 Oktober 2022, 14:05 WIB
Apa Itu Diwali? Festival Agama Hindu di India, Apakah Indonesia Libur Nasional Merayakannya Diwali? /Unsplash / Nandu Menon

DEMAK BICARA – Mengenal Diwali festival yang banyak dirayakan umat agama Hindu di India.

Tahun ini, umat Hindu baru saja merayakan hari Diwali pada 24 Oktober 2022 kemarin.

Lalu, apa Itu Diwali?

Simak penjelasan mengenai hari Diwali berikut ini.

Diwali, juga dieja Divali atau Deepavali, merupakan salah satu festival keagamaan utama di India dalam agama Hindu, Jainisme, dan Sikhisme.

Baca Juga: Lirik lagu Assalamu Alayka dari Maher Zain Tulisan Arab, Latin, Terjemahan Assalamu'alaika yaa Ya Rasulallah

Nama Diwali berasal dari istilah Sansekerta dipavali yang berarti ”deretan cahaya” sebagai lambang kemenangan terang atas kegelapan.

Hari Diwali berlangsung selama lima hari sejak hari ke-13 paruh gelap bulan lunar Ashvina hingga hari kedua paruh cahaya bulan lunar Karttika.

Sesuai kalender Gregorian, tanggal Diwali biasanya jatuh pada akhir Oktober dan November.

Selama lima hari perayaan Diwali, masyarakat India melakukan sejumlah kegiatan ritual.

Hari pertama (Dhanteras): Orang-orang membersihkan rumah dan berbelanja emas atau peralatan dapur untuk mendatangkan keberuntungan.

Baca Juga: Surat At Talaq Ayat 1-12 Tulisan Arab, Latin dan Arti Cara Menceraikan Istri yang Baik Bagi Kedua Belah Pihak

Hari kedua (Naraka Chaturdashi atau Choti Diwali): Orang-orang mendekorasi rumah dengan lampu tanah liat dan membuat pola desain yang disebut rangoli di lantai menggunakan bubuk atau pasir berwarna.

Hari ketiga: Pada hari utama festival, keluarga berkumpul bersama untuk puja Lakshmi, doa untuk Dewi Lakshmi, diikuti pesta kembang api.

Hari keempat (Goverdhan Puja, Balipratipada, atau Annakut): Teman dan kerabat berkunjung dengan hadiah dan harapan terbaik untuk musim ini.

Hari kelima (Bhai Dooj, Bhai Tika, atau Bhai Bij): Saudara laki-laki mengunjungi saudara perempuan yang sudah menikah dan disambut dengan cinta dan makanan mewah.

Tradisi Perayaan Diwali

Perayaan Diwali berbeda tergantung pada wilayah dan tradisi.

Di kalangan umat Hindu, kebiasaan yang paling sering dilakukan adalah menyalakan diyas (lampu gerabah kecil yang diisi minyak) pada malam bulan baru untuk mengundang kehadiran Lakshmi, dewi kekayaan.

Di Bengal, kebiasaan ini juga dilakukan untuk menyembah Dewi Kali.

Di India bagian utara, festival Diwali juga diadakan untuk merayakan kepulangan Rama bersama Sita, Lakshmana, dan Hanuman ke Kota Ayodhya setelah mengalahkan Rahwana raja iblis berkepala 10.

Di India selatan, festival ini menandai kekalahan Krishna dari iblis Narakasura.

Beberapa orang juga merayakan Diwali sebagai peringatan pernikahan Lakshmi dan Wisnu, sementara yang lain merayakannya sebagai hari ulang tahun Lakshmi.

Bagi komunitas penganut Jainisme, hari Diwali memperingati pencerahan dan pembebasan (moksha) dari Mahavira, Tirthankara terbaru Jain, dari siklus hidup ke mati (samsara).

Pencahayaan lampu melambangkan cahaya pengetahuan suci Mahavira.

Umat Sikhisme juga merayakan Diwali sejak abad 18 sebagai penanda waktu kembalinya Guru Hargobind ke Amritsar dari penangkaran di Gwalior, kisah yang sama dengan kepulangan Rama ke Ayodhya dalam agama Hindu.

Warga Amritsar menyalakan lampu di seluruh kota untuk merayakan Diwali.

Meskipun bukan festival utama agama Buddha, beberapa umat minoritas Buddhis Vajrayana di Newar, Nepal, merayakan Diwali sebagai peringatan hari ketika Kaisar Ashoka masuk agama Buddha pada abad ke-3 SM.

Mereka merayakan Diwali dengan menyalakan lampu, mendekorasi kuil dan biara, dan memuja Buddha.

Di luar India, perayaan Diwali diadakan besar-besaran di Leicester, Inggris.

Diwali menjadi waktu bagi keluarga, teman, dan rekan berkumpul merayakan hari ini dengan tarian, nyanyian, dan kembang api.

Sedangkan di Indonesia tidak merayakan Diwali, dan tidak ada libur nasional perayaan Diwali.***

 

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler