Sejumlah Politisi AS Desak Biden Hukum Putra Mahkota Saudi

- 28 Februari 2021, 15:45 WIB
PUTRA Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Muhammad bin Salman.*
PUTRA Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Muhammad bin Salman.* /AFP PHOTO / Fayez NUREDDIN

 

DEMAK BICARA – Laporan intelijen Amerika Serikat menyatakan keterlibatan Putra Mahkota Arab Saudi Muhamad bin Salman (MBS) dalam kasus pembunuhan kolumnis Washington Post Jamal Khashoggi.

Berbagai kalangan menytakan sikapnya atas temuan terbaru ini. Mereka meminta hukum dijatuhkan kepada MBS atas perbuatannya itu. Salah satunya disampaikan Adam Schiff, Ketua Komite Intelijen DPR AS.

Schiff meminta Presiden AS Joe Biden "memastikan aktor yang memerintah pembunuhan brutal Khashoggi mendapatkan hukuman."

"Putra Mahkota (MBS) berlumuran darah. Darah warga Amerika dan jurnalis. Kita harus memiliki akuntabilitas," tulis Schiff Melalui akun media sosial Twitternya.

Baca Juga: Pembunuhan Khashoggi: Intelijen AS Ungkap Keterlibatan Putra Mahkota Saudi

Hal senada disampaikan Senator Robert Menendez. Ia menyebut laporan intelijen itu sebagai "langkah awal yang sudah tepat". Selanjutnya, ia berharap ada "tindakan konkret" terhadap MBS "atas perannya dalam kejahatan keji ini."

"Amerika Serikat harus mengirimkan sinyal yang jelas kepada sekutu dan musuh kami bahwa nilai-nilai fundamental, termasuk penghormatan terhadap hak asasi manusia dan martabat manusia, mendorong kebijakan luar negeri AS," kata Menendez dalam pernyataannya.

Ketua Komite Intelijen Senat Mark Warner juga memberikan respon atas masalah ini. Warner mendorong pemerintahan Biden “mengambil langkah-langkah konkret pertanggunjawaban" atas kematian Khashoggi.

Baca Juga: Negara Teluk Dukung Saudi, Tolak Laporan Intelijen AS Soal Pembunuhan Khashoggi

Sementara anggota peringkat Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Michael McCaul mengatakan AS "harus memastikan semua orang yang terlibat dalam kejahatan mengerikan ini dimintai pertanggungjawaban.

Termasuk peran Putra Mahkota MBS, yang perannya dalam pembunuhan ini sekarang telah ditegaskan secara terbuka." Demikian dilansir NPR pada Minggu, 28 Februari 2021

Biden sendiri berusaha untuk menjaga normalitas hubungannya dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz. Gedung Putih menyatakan akan mengkalibrasi hubungan dengan Saudi.

Dalam wawancara dengan Univision pada hari Jumat, 26 Februari 2021, Biden mengatakan dia telah berbicara dengan Raja Salman dan menjelaskan bahwa "aturan sedang berubah."

Baca Juga: Biden Telepon Raja Salman, Tak Singgung Soal Pembunuhan Khashoggi

"Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka atas pelanggaran hak asasi manusia. Kami akan memastikan bahwa mereka, jika mereka ingin berurusan dengan kita, harus menanganinya dengan cara yang manusiawi. Pelanggaran hak ditangani. Dan kami mencoba melakukannya di seluruh dunia, tetapi khususnya di sini, "kata Biden kepada pembawa acara Ilia Calderon.

Sejauh ini, pemerintah AS mengeluarkan sanksi berupa larangan visa kepada mereka yang diduga terlibat. Pasca rilis laporan intelijen, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan larangan visa untuk 76 warga Saudi. Namun, sejauh ini belum ada sanksi langsung untuk MBS.

Editor: Muhammad J.H

Sumber: NPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah