New York Times bahkan menduga bahwa acara yang disponsori pemerintah itu diadakan sebelum Halloween yang jatuh pada 31 Oktober agar tidak terlihat memperingati festival yang berawal dari kepercayaan pagan secara resmi.
Perayaan Halloween ini adalah langkah baru Arab Saudi yang dulu akan menangkap orang yang mengadakan perayaan dari negara Barat, seperti Halloween.
Alasan Arab Saudi Melarang Perayaan Maulid Nabi
Berbeda dari Halloween yang justru dirayakan, Arab Saudi adalah satu dari dua negara dengan mayoritas umat Islam yang tidak merayakan Maulid Nabi.
Selain Arab Saudi, Qatar juga tidak memperingati Maulid Nabi.
Di negara yang mayoritas berpenduduk Muslim, seperti Indonesia, Maulid Nabi dipandang sebagai hari untuk berdoa dan berkumpul di masjid.
Namun, Arab News memberitakan, Syekh Abdul Aziz Al-Asheikh melarang peringatan Maulid Nabi karena dianggap praktik bidah atau takhayul yang ditambahkan ke Islam secara ilegal.
Menurut Syekh, umat Islam wajib mengikuti ajaran Rasulullah SAW yang tercantum dalam sunnah.
Ia menganggap mereka yang mendesak orang lain untuk merayakan Maulid Nabi adalah jahat dan korup.
Arab Saudi tidak merayakan Maulid Nabi karena tidak tertulis dalam Al Quran dan hadis Rasulullah SAW.***