Dokter dan Pemadam Kebakaran Ungkap Momen Tragis Korban Tragedi Itaewon, RS Penuh hingga Lakukan CPR di Jalan

- 2 November 2022, 19:30 WIB
Aparat kepolisian Korea selatan terlihat berada di TKP tragedi Itaewon.
Aparat kepolisian Korea selatan terlihat berada di TKP tragedi Itaewon. /Korea Times oleh Shim Hyun-chul/

Distensi abdomen adalah kondisi perut yang membengkak karena berisi gas atau cairan, seperti darah, yang menumpuk.

Di tempat lain, dokter yang menangani pasien gawat darurat ikut menceritakan kericuhan yang terjadi di rumah sakit saat korban tragedi Itaewon berdatangan.

Dr. Ha Sang Ook, kepala departemen darurat Pusat Medis Universitas Hallym, menyatakan bahwa UGD yang memang sering sibuk saat akhir pekan menjadi lebih ramai akibat kejadian itu.

Ia menyebut, kebanyakan rumah sakit kurang siap menangani lonjakan pasien yang perlu CPR.

“Ini bukan pasien yang terluka ringan. Mereka adalah pasien CPR. Tidak banyak rumah sakit yang dapat menampung puluhan pasien seperti itu sekaligus. Dalam situasi seperti ini, pasien disebar di berbagai rumah sakit sehingga tidak ada satu rumah sakit yang membawa beban berlebihan,” ujar petugas pemadam kebakaran kepada Dr. Ha.

Secara sistem, petugas akan melihat ketersediaan UGD di rumah sakit saat membawa pasien gawat darurat.

Namun, sistem ini tidak berjalan di saat tragedi Itaewon terjadi karena rumah sakit langsung dipenuhi pasien.

“Jika beberapa pasien henti jantung tiba secara bersamaan, maka satu UGD tidak dapat menanganinya,” jelasnya.

Hal ini karena satu pasien yang jantungnya berhenti harus mendapat CPR dari empat petugas medis selama 20-30 menit sebelum dinyatakan tidak terselamatkan.

Keadaan ini semakin parah karena kekacauan di Itaewon membuat korban tidak langsung ditangani medis.

Halaman:

Editor: Maya Atika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x