DEMAK BICARA - Saat perang Israel di Gaza memasuki pekan keempat. Sejak Hamas melancarkan serangan kilatnya di selatan Israel pada tanggal 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian 1.405 orang dan penyanderaan sedikitnya 200 orang, Israel merespons dengan kekuatan penuh terhadap warga sipil Palestina yang terkepung di Jalur Gaza - jumlah korban tewas telah mencapai lebih dari 7.000 orang dan terus bertambah hampir setiap menit.
Dilansir Demak Bicara darai Al Jazeera dalam empat minggu, pengeboman intensif Israel telah mengubah sebagian besar Gaza menjadi puing-puing, menewaskan ribuan orang termasuk anak-anak.
Baca Juga: Doa Untuk Palestina, Selamatkan Palestina Dari Kekejaman Israel
Tetapi, seperti yang dijelaskan oleh Indlieb Farazi Saber, enklave ini sudah kesulitan karena blokade selama 16 tahun sebelum pengeboman mengubah bencana kemanusiaan yang sudah ada menjadi sebuah "bencana".
Namun, dalam kekacauan ini, tidak hanya konflik fisik yang terjadi, tetapi juga pertarungan naratif yang memperebutkan opini publik.
Pendukung Israel di Barat berhadapan dengan Palestina dan negara-negara di Timur Tengah yang telah menyaksikan bencana ini selama 75 tahun terakhir. Dalam perang, sejarah memegang peranan penting.