DEMAK BICARA - Pada tanggal 31 Oktober 2023, kelompok Houthi Yaman mengeluarkan deklarasi perang terhadap Israel.
Pernyataan ini disusul oleh serangkaian serangan yang melibatkan penggunaan rudal dan drone terhadap Israel.
Kelompok Houthi Yaman mengancam akan melanjutkan serangan ini jika Israel masih melancarkan serangan ke Gaza Palestina.
Baca Juga: Lebih Dari 3.450 Anak Meninggal, UNICEF : Gaza telah Menjadi Kuburan Ribuan Anak
Pernyataan tersebut disampaikan melalui siaran televisi Al-Masirah dan dikutip oleh Al Arabiya. Angkatan Bersenjata Yaman, yang diwakili oleh kelompok Houthi, mengkonfirmasi bahwa mereka akan terus melancarkan serangan kualitatif menggunakan rudal dan drone sampai agresi Israel di Gaza Palestina berhenti.
Serangkaian serangan ini melibatkan penggunaan rudal balistik dan drone yang diluncurkan oleh kelompok Houthi ke arah Israel pada hari Selasa 31 Oktober 2023.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengungkapkan bahwa ini adalah serangan ketiga yang dilakukan oleh kelompok Houthi terhadap Israel sejak awal konflik.
Sebagai respons terhadap serangan Houthi Yaman, militer Israel mengeluarkan peringatan dengan sirene peringatan di Eilat. Mereka juga mengklaim telah berhasil mencegat rudal yang ditembakkan ke wilayah Israel. Menurut pernyataan militer Israel, semua ancaman udara Houthi Yaman berhasil dicegat di luar wilayah Israel sehingga tidak ada korban dari pihak Israel.
Perdana Menteri Houthi, Abdelaziz bin Habtour, menyatakan bahwa Houthi Yaman adalah bagian dari poros perlawanan terhadap Israel.
Kelompok Houthi Yaman terdiri dari berbagai kelompok yang mendapatkan dukungan dari Teheran, termasuk kelompok-kelompok di Lebanon, Suriah, dan Irak. Mereka beroperasi sebagai satu poros dengan koordinasi dan ruang operasi gabungan untuk melaksanakan serangannya.
Deklarasi perang Houthi Yaman terhadap Israel menciptakan ketegangan baru dalam konflik di Timur Tengah, dan situasinya akan memerlukan perhatian serius dari komunitas internasional untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.***