2 Amalan Malam Jumat Pembuka Pintu Rezeki: Kesulitan Ekonomi Pergi, Kemudahan Datang

25 Februari 2021, 13:05 WIB
Ilustrasi, Doa khusus Untuk Kedua Orang Tua yang wajib kita amalkan /pexels/pok rie/

 

 

DEMAK BICARA – Malam memiliki keistimewaan. Pada malam ini, berkah dan kemuliaan dilimpahkan Alla SWT kepada umat Islam. Ada banyak amalan yang dapat dilakukan pada malam Jumat.

Salah satunya adalah membaca surat dalam Al Quran yang memiliki keutamaan mendatangkan rezeki berlimpah. Malam Jumat menjadi momen terbaik untuk membaca surat ini, agar kesulitan keuangan kita segera berakhir dan berganti dengan rezeki melimpah.

Surat yang memiliki keutamaan mendatangkan rezeki adalah surat Al-Waqi'ah. Dikisahkan bahwa Khalifah Utsman bin 'Affan menjenguk Abdullah bin Mas'ud yang sedang sakit.

"Apakah engkau ingin aku panggilkan dokter untukmu?" tanya Khalifah Utsman.

"Tidak perlu," jawab Abdullah bin Mas’ud.

"Apakah engkau ingin aku memberikan sesuatu bagimu?" tanya Khalifah lagi.

"Aku tidak membutuhkannya," jawab Abdullah.

"Mungkin untuk bekal putri-putrimu sepeningalmu," kata Utsman.

Abdullah bin Mas'ud menjawab:

"Apakah engkau mengkhawatirkan kemiskinan menimpa putri-putriku? Aku telah memerintahkan putri-putriku membaca surat Al-Waqi'ah setiap malam. Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa yang membaca surat Al Waqi'ah setiap malam, maka dia tidak akan ditimpa kemiskinan."

Baca Juga: 8 Amalan Malam Jumat Pertama Rajab: Potong Kuku, Cukur Kumis, Hingga Rapikan Rambut

Baca Juga: Ini 6 Amalan Malam Jumat: Agar Hajat Dikabulkan, Dosa Diampuni

Jadi, surat Al Waqi'ahmemiliki keutamaan menjauhkan kita dari kemiskinan. Rezeki akan datang dengan penuh berkah, jika kita rutin membaca surat Al Waqi'ah. Termasuk pada malam Jumat.

Keutamaan surat Al Waqi'ah ini diperkuat dengan ucapan Imam Al Ghazali: "Wali-wali kita membiasakan membaca surat Waqiah di hari-hari yang sulit." Dengan membaca surat Al Waqi'ah, kesulitan yang kita hadapi akan diberikan solusinya oleh Allah SWT dengan segera.

Selain surat Al Waqi'ah, amalan lain yang bisa dilakukan pada malam Jumat adalah membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah. Sebagaimana sabda Rasullulah SAW:
"Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, niscahya ia tercukupi." (HR. Bukhara dan Muslim)

Ibnu Katsir dalam karyanya Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan keutamaan dua ayat tersebut mendatangkan rezeki. Surat ini terdiri dari 286 ayat. Dan dua ayat terakhir dalam surat al-Baqarah adalah ayat 285 dan 286.

Baca Juga: Doa Sebelum dan Sesudah Berhubungan Badan di Malam Jumat: Menjauhkan Anak dari Setan

Berikut surat al-Baqarah ayat 285:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr

Artinya: Rasul (Muhammad) beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat (kami) kembali".

Baca Juga: Kisah Keteguhan Iman Sahabat Nabi SAW: Menolak Bius dan Khamar Ketika Diamputasi

Berikut surat al-Baqarah ayat 286:

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ 'alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa'fu 'annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal-qaumil-kāfirīn

Artinya: Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".***

Editor: Muhammad J.H

Tags

Terkini

Terpopuler