Memahami Ketentuan Sedekah dalam Islam, Apa Bedanya dengan Infak?

- 3 Januari 2023, 16:27 WIB
Senyuman mu dihadapan saudaramu bernilai sedekah
Senyuman mu dihadapan saudaramu bernilai sedekah /

DEMAK BICARA - Simak penjelasan mengenai sedekah dalam ajaran Islam.

Sedekah merupakan salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan untuk dilakukan umat Islam.

Beda dari zakat, infak dan infak bukan bagian dari rukun Islam.

Lalu, apa perbedaan antara sedekah dan infak?

Berikut ketentuan sedekah dalam agama Islam.

Baca Juga: Ketentuan Zakat dalam Islam: Hukum, Dalil, Ketentuan, dan Daftar Penerimanya

Pengertian Sedekah

Secara bahasa, sedekah berasal dari kata shidqoh dalam bahasa Arab yang artinya ‘benar’.

Para ulama menafsiran bahwa orang yang bersedekah adalah orang yang benar-benar mengakui keimanannya. 

Dari sini, sedekah bisa disebut sebagai perwujudan dan cermin dari keimanan seseorang.

Sementara itu, dari sisi terminologi, sedekah berarti pemberian sukarela kepada orang lain, terutama kepada orang-orang miskin, yang tidak ditentukan jenis, jumlah, dan waktu pemberiannya. 

Hukum dari sedekah adalah sunnah, beda dari zakat yang wajib dilakukan dan infak yang ada wajib dan sunnah.

Artinya, seseorang yang melakukan akan mendapatkan pahala sementara orang yang tidak mengamalkan tidak akan mendapatkan dosa.

Baca Juga: Pahami Ketentuan Infak dalam Islam, Bagaimana Hukumnya Wajib atau Sunnah?

Sedekah tidak sebatas pemberian material.

Orang yang ingin bersedekah juga dapat menyumbangkan jasa yang bermanfaat bagi orang lain.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadist yang diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Dzar bahwa orang yang tidak mampu bersedekah dengan harta maka membaca tasbih, takbir, tahmid, tahlil, dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar adalah sedekah.

Senyum yang ikhlas untuk orang lain juga bahkan termasuk tindakan sedekah.

Beda dari zakat yang ditentukan nisabnya, infak dan sedekah tidak memiliki batas.

Zakat ditentukan orang yang berhak menerimanya sementara infak dan sedekah dapat diberikan kepada siapapun yang membutuhkan.

Baca Juga: Link Download Kalender Islam 1444 Hijriah, Kapan Jadwal Puasa Ramadhan 2023?

Dalam teknis pemberiannya, zakat, infak, dan sedekah dapat dilihatkan ataupun sengaja disembunyikan.

اِنْ تُبْدُوا الصَّدَقٰتِ فَنِعِمَّا هِيَۚ وَاِنْ تُخْفُوْهَا وَتُؤْتُوْهَا الْفُقَرَاۤءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِّنْ سَيِّاٰتِكُمْ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

“Jika kamu menampakkan sedekahmu, itu baik. (akan tetapi,) jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, itu lebih baik bagimu. Allah akan menghapus sebagian kesalahanmu. Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS. Al Baqarah:271).

Dalam QS Al Anfal ayat 28, Allah SWT bersabda bahwa harta dan rezeki adalah amanah yang harus dijaga sekaligus merupakan ujian.

Pada Al Munafiqun ayat 9, disebutkan harta dan rezeki menjadikan manusia lupa kepada Sang Pencipta bahkan membuat rugi dunia dan akhirat.

Untuk itu, manusia wajib mensyukuri dan membelanjakannya di jalan Allah SWT, seperti yang tertuang dalam Q.S. Ibrahim:7.

Sedekah merupakan salah satu cara bagi umat Islam untuk taat pada perintah Allah SWT dan tidak terlena dunia.

Allah SWT berfirman, manusia yang melakukan sedekah akan dilipatgandakan pahalanya kelak.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.S Ali-Baqarah: 261).***

Editor: Erwina Rachmi Puspapertiwi

Sumber: Kemenag Purbalingga Tamzis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah