Kenapa Allah SWT Melarang Umat Islam Makan Babi?

- 10 Januari 2023, 13:03 WIB
Ilustrasi babi. Seekor babi masuk ke area DLH DKI Jakarta hingga membuat pegawai ketakutan.
Ilustrasi babi. Seekor babi masuk ke area DLH DKI Jakarta hingga membuat pegawai ketakutan. //Pixabay/PublicDomainPictures

Larangan makan babi muncul dalam dua firman Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al Maidah ayat 3 yang artinya,

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al Maidah [5]:3)

Dari firman di atas, umat Islam dilarang makan bangkai, darah, daging babi, serta hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah SWT.

Orang Islam dapat mengkonsumsi hal di atas hanya saat terpaksa.

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (hewan) yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah, tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya) bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S. An Nahl [16]:115)

Baca Juga: Hukum Perayaan Halloween dalam Islam, Halal atau Haram?

Allah SWT berfirman bahwa babi termasuk hewan yang tidak sehat sehingga dikutuk dan dilarang dimakan.

“Maukah aku memberitahumu tentang [apa] yang lebih buruk dari itu sebagai hukuman dari Allah? [Itu adalah] orang-orang yang dikutuk Allah dan yang menjadi murka-Nya dan menjadikan mereka kera, babi, dan budak Taghut. Posisi mereka lebih buruk dan lebih menyimpang dari jalan yang sehat.” (Q.S. Al Maidah [5]:60)

Dalam ayat itu, Allah SWT menyamakan babi sebagai orang-orang yang dikutuk karena menyimpang dari jalan yang sehat.

Halaman:

Editor: Erwina Rachmi Puspapertiwi

Sumber: myislam.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah