Apa Arti dan Sejarah Kode 1312? Muncul di Dinding Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Akibat Tragedi Kanjuruhan

5 Oktober 2022, 12:54 WIB
Pintu 13 stadion Kanjuruhan /

DEMAK BICARA – Apa arti dan sejarah dari kode 1312 yang tergambar di dinding pintu 13 Stadion Kanjuruhan?

Tragedi kerusuhan yang menewaskan paling tidak 125 Aremania pada laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu kemarin membuat muncul grafiti bertuliskan kode 1312 di Stadion Kanjuruhan.

Kode 1312 tergambarkan di pintu 13 Stadion Kanjuruhan yang dikabarkan tertutup saat kerusuhan akibat tembakan gas air mata terjadi dan menyebabkan ratusan suporter kesulitan keluar hingga meninggal dunia.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Champions 2022-2023 6 Oktober 2022, Manchester City VS Copenhagen

Lalu, apa arti dan bagaimana sejarah kemunculan kode 1312?

Apa hubungannya dengan tragedi Kanjuruhan?

Simak penjelasannya berikut ini.

Arti Kode 1312

Kode 1312 merupakan angka yang sering digunakan warga Amerika Serikat untuk memprotes tindakan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian.

Istilah 1312 diambil dari penomoran urutan alfabet.

1=A, 2=B, 3=C, 4=D, dan seterusnya.

Jika dibaca, kode 1312 menjadi ACAB.

ACAB adalah akronim dari ‘All Cops Are Bastards’ atau artinya ‘Semua Polisi Itu Brengsek’.

Kode 1312 dan ACAB sama-sama digunakan warga untuk mengatai polisi sebagai pihak buruk, terutama akibat perbuatan kekerasan yang mereka lakukan.

Sejarah Kode 1312

Tidak ada dokumentasi sejarah pasti mengenai awal kemunculan kode 1312 dan ACAB.

Baca Juga: Rekomendasi Nama Bayi Perempuan 3 Kata Contohnya Fayza Inarah Lathifah, Klik Disini untuk Selengkapnya

Namun, dipercayai kode ini muncul pertama kali di Inggris tahun 1940-an oleh orang-orang yang mendapatkan interaksi buruk dari polisi.

VICE merilis sebuah video dari 1958 yang menampilkan sekumpulan pria meneriakkan kata ACAB di jalanan.

Kata ACAB semakin populer di era 1970-an berkat narapidana di penjara, musik punk, dan judul berita The Daily Mirror.

Koran asal Inggris itu memberitakan polisi yang menangkap seorang remaja dengan bordir tulisan ACAB di bajunya yang ia sebut singkatan dari ‘All Canadians are Bums’ atau ‘Semua Orang Kanada Adalah Gelandangan’.

Walau anak ini bebas setelah didenda, istilah ACAB jadi populer di kalangan anak muda yang kesal terhadap tingkah polisi.

Musik punk semakin menyebarkan ACAB di kalangan warga New York hingga Indonesia dalam gerakan anarkis dan anti-otoriter dari pihak berkuasa.

Setelah ACAB, kode 1312 ikut muncul diperkirakan antara tahun 70 sampai 80-an.

Kode 1312 bertambah terkenal melalui Twitter ketika muncul kasus kematian George Floyd pada Mei 2022 akibat kekerasan oknum polisi sehingga berujung protes besar-besaran di Minneapolis.

Kode 1312 dan ACAB sering juga diartikan sebagai versi lebih tidak kasarnya, yaitu ‘All Cops Are Bad’.

Maksud Kode 1312 di Kanjuruhan

Dalam tragedi di Kanjuruhan yang mengakibatkan setidaknya 125 korban meninggal dunia dan ratusan lain dirawat, oknum polisi diyakini masyarakat sebagai penyebab kerusuhan.

Gas air mata yang ditembakkan polisi ke lapangan dan tribun penonton Stadion Kanjuruhan membuat Aremania yang menonton pertandingan panik dan mengalami gangguan kesehatan, seperti sesak napas.

Parahnya, penonton yang panik terkena tembakan gas air mata justru tidak bisa keluar stadion akibat pintu 13 Stadion Kanjuruhan masih tertutup di saat laga telah berakhir.

Hal ini membuat pintu 13 Stadion Kanjuruhan berubah menjadi pintu maut yang menyebabkan banyak suporter terjebak dan meninggal dunia.

Laporan pihak kepolisian menyebutkan tragedi Kanjuruhan membunuh 34 penonton di dalam stadion.

Tembakan gas air mata pada tragedi Kanjuruhan membuat masyarakat geram akan dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan polisi.

Kemarahan terhadap tindakan polisi di Stadion Kanjuruhan menimbulkan protes serta seruan kode 1312 dan ACAB dari masyarakat.***

Editor: Kusuma Nur

Tags

Terkini

Terpopuler