Komnas HAM Sebut Ada 2 Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan dan Siap Lakukan Penyelidikan

5 Oktober 2022, 17:28 WIB
Komnas HAM Sebut Ada 2 Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan dan Siap Lakukan Penyelidikan /PMJ News

DEMAK BICARA – Komnas HAM ikut turun tangan dalam mengungkap tragedi Kanjuruhan pada Sabtu kemain yang membunuh paling tidak 125 korban dan melukai ratusan orang lainnya.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya disebut Komnas HAM terjadi karena ada dua penyebab utama.

Mohammad Choirul Anam anggota Komnas HAM menyebutkan bahwa hanya ada dua pintu yang terbuka di Stadion Kanjuruhan dan tembakan gas air mata dari aparat kepolisian merupakan kunci utama tragedi ini terjadi.

Baca Juga: Sejumlah Ahli Pertanyakan Keputusan Polisi Gunakan Tembakan Gas Air Mata dalam Tragedi Kanjuruhan

Warganet yang menjadi saksi mata kejadian tersebut melalui media sosial menyatakan bahwa pintu Stadion Kanjuruhan ditutup walaupun pertandingan selesai sehingga penonton yang panik sulit keluar di saat tembakan gas air mata terus ditujukan ke tribun.

Mohammad Choirul Anam menyatakan, pihaknya akan melakukan investigasi atas tragedi yang terjadi di Kanjuruhan serta peran polisi di sana.

Pihak kepolisian berdalih gas air mata ditembakkan untuk mengurai kerusuhan saat penonton masuk lapangan dan mengatasi sejumlah oknum penonton yang diduga menyerang polisi.

Namun, Anam meragukan hal tersebut.

“Dari video yang beredar, ada aksi kekerasan,” ujar Anam. “Tidak hanya penggunaan gas air mata, tetapi juga ada penggunaan kekerasan. Kami ingin menyelidiki mengapa itu terjadi.”

Dia mengatakan, hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa gas air mata menjadi peran utama bencana tersebut terjadi.

Jika tidak digunakan, ada kemungkinan tidak akan ada kerusuhan.

Ia menambahkan, penyelidik Komnas HAM juga akan melihat desain Stadion Kanjuruhan, lokasi para korban ditemukan, dan jenis cedera yang mereka alami.

Baca Juga: Bukan Penyebab Tragedi Kanjuruhan, Kenapa Rivalitas Suporter Bola di Indonesia Terjadi dan Cara Mengatasinya?

Pernyataan Anam sangat bertentangan dengan komentar Nico Afinta Kapolda Jatim terkait tragedi di Kanjuruhan.

Nico Afinta menyebut, gas air mata ditembakkan karena ada anarkisme para suporter berbuat anarkis dengan menyerang polisi dan merusak mobil.

Para penonton, lanjutnya, menumpuk di pintu keluar stadion akibat gas air mata sehingga sesak napas dan kehilangan oksigen.

Menurut Nico, penonton tidak mematuhi aturan sehingga menyebabkan peristiwa itu terjadi.

Sementara itu, pemerintah telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang bertugas menyelidiki tragedi Kanjuruhan.

Dipimpin Mahfud MD Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan sebagai ketua, TGIPF berisikan oleh 13 tokoh yang ahli dalam bidang olahraga dan keamanan.

Salah satu tokoh penting dalam TGIPF adalah Nugroho Setiawan seorang mantan pengurus PSSI dan satu-satunya pemilik lisensi FIFA Security Officer dari Indonesia.***

Editor: Kusuma Nur

Tags

Terkini

Terpopuler