Mengenal Apa Itu Sesar dan Risiko Bahayanya, Sebabkan Gempa di Cianjur

24 November 2022, 15:07 WIB
Mengenal Apa Itu Sesar dan Risiko Bahayanya, Sebabkan Gempa di Cianjur /YouTube Asumsi/

DEMAK BICARA – Apa itu sesar dan bahayanya?

Cianjur terus dilanda gempa tektonik sejak Senin, 21 November 2022 pukul 13. 21 WIB akibat pergerakan sesar Cimandiri.

Hingga hari ini, jatuh lebih dari 200 korban jiwa akibat gempa Cianjur yang disebabkan pergerakan aktif sesar Cimandiri.

Sebenarnya, apa itu sesar dan bahaya seperti apa yang mengancam Indonesia?

Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga: Ratusan Sesar Aktif Mirip Penyebab Gempa Cianjur Ancam Indonesia, Apa dan di Mana Lokasinya?

Sesar atau faults adalah rekahan atau patahan pada lapisan kerak Bumi.

Sesar muncul akibat pengaruh gaya-gaya endogen, berupa tekanan, tarikan, atau pergeseran tempat, pada lempengan kerak Bumi.

Indonesia secara geografis terletak di antara dua benua dan dua samudera.

Posisi ini menjadikan Indonesia dilewati tiga jalur lempeng tektonik, yaitu Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik.

Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke utara dan menyusup ke dalam Lempeng Eurasia, sementara Lempeng Pasifik bergerak relatif ke barat.

Pergerakan ini terkadang menyebabkan lempeng tektonik tidak kuat menahan gesekan sehingga terjadi gempa bumi.

Baca Juga: Gempa Susulan Mengguncang Wilayah Cianjur Hingga Siang ini Terjadi Sebanyak 165 Kali

Lempeng kerak Bumi yang patah ini dapat aktif bergerak sehingga membuat daerah tersebut rawan akan gempa bumi.

Bentuk sesar ada tiga macam, yaitu sesar turun dan sesar naik yang juga disebut sesar vertikal, serta sesar geser atau biasa disebut sesar horizontal.

Sesar geser terdiri dari dua jenis, yaitu dextral (pergeseran menganan) dan sinistral (pergeseran mengiri).

Berdasarkan arah pergerakan batuan dan gaya penyebab sesar, terdapat tiga jenis sesar.

Normal Faults terjadi akibat ada gaya tekan maksimum pada arah vertikal sehingga salah satu bidang batuan bergerak ke bawah mengikuti bidang sesar.

Reverse Faults terjadi saat gaya horizontal bekerja pada batuan menyebabkan salah satu bagian batuan bergerak ke atas.

Strike-slip Faults muncul saat bidang batuan bergerak ke arah vertikal dan horizontal.

Sesar yang aktif akan terus bergerak dan berpotensi memicu bencana besar di permukaan Bumi.

Misalnya, sesar Lembang yang mengitari tepi utara Bandung diprediksi menimbulkan gempa tektonik maupun longsor.

Jika pusat gempa yang membuat sesar bergerak ada di bawah laut, maka tsunami akan berpotensi terjadi.

Gerak sesar tidak terduga waktu mulai dan selesainya.

Hal ini membuat penduduk berisiko kesulitan menyelamatkan diri di saat mendadak terjadi pergerakan sesar yang besar dan lama.

Pemerintah dan masyarakat yang tinggal di dekat sesar seharusnya memiliki sistem evakuasi untuk mengantisipasi potensi bencana akibat pergerakan sesar.**

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler