Penyelamatan Ekosistem Sungai ala Sungai Watch, Organisasi Nirlaba asal Bali

15 Februari 2024, 20:21 WIB
Penyelamatan Ekosistem Sungai ala Sungai Watch, Organisasi Nirlaba asal Bali /Ni Made Ari Rismaya Dewi/Ringtimes Bali

DEMAK BICARA - Permasalahan tentang sampah sampai saat ini memang tidak ada habisnya. Kebiasaan beberapa kelompok masyarakat tentang edukasi cara pembuangan sampah yang baik sampai saat ini belum juga berjalan dengan optimal.

Sampah yang memenuhi sungai, ataupun tempat-tempat lain yang sebenarnya bukan tempat pembuangan sampah pun masih kerap dijumpai. Kurangnya tempat pembuangan sampah yang resmi pun diperburuk dengan kurangnya koordinasi dari pihak terkait.

Hal ini yang menginisiasi Sungai watch untuk melakukan pembersihan secara mandiri. Sungai Watch sendiri adalah organisasi nirlaba dalam misi mencegah sampah plastik mencemari laut melalui pembersihan sungai.

Baca Juga: Cukup Campurkan Kunyit Dengan Bahan-Bahan ini, Bermanfaat Mengatasi Jerawat

Organisasi yang berumur 3 tahun itu sudah mencegah 844 ton sampah yang akan mencemari laut. Mulai dari sampah plastik, kaca, sampai dengan kain ditemukan dalam kegiatan bersih-bersih sungai.

Dari Bali Merambah Ke Jawa Timur

Sungai Watch memulai impian dari membersihkan sampah sampah sungai di sekitar Bali. Kini merubah misi utamanya menjadi mengumpulkan, memilah, dan mendaur ulang lebih dari 3 ton sampah setiap harinya. 

Pada tahun 2023, Sungai Watch berkembang cepat ke wilayah-wilayah baru, dari Bali utara hingga Jawa Timur. Dengan tim yang terdiri dari 119 river warriors, mereka sudah membersihkan 380 sungai dan ratusan kilometer garis pantai.

Organisasi nirlaba inipun mempunyai rencana - rencana ambisius untuk tahun 2024. Mulai dari memperluas operasi pembersihan ke Jakarta, hingga meluncurkan produk daur ulang plastik di bulan Maret nanti bersamaan dengan bisnis sosial terbaru mereka yakni Sungai Design.

Baca Juga: Ketahui ! Inilah Faktor Penyebab dan Cara Mengobati Jerawat Punggung Dengan Bahan Alami

Tidak Berhenti di Tahap Pembersihan

Sungai Watch sebagai organisasi pemerhati kelangsungan ekosistem sungai tidak hanya melakukan pembersihan saja. Tahap pembersihan dilakukan setiap hari pada 268 jaring sampah yang sudah dipasang di sungai. Setiap minggu mereka juga merangkul komunitas lokal dan sukarelawan untuk proses pembersihannya. Rata-rata mereka mengumpulkan 2,23 ton sampah non organik per hari pada tahun 2023.

Sampah yang sudah diangkut kemudian akan dilakukan pemilahan. Tujuh fasilitas pemilahan sudah tersedia lewat kerjasama dengan berbagai pemilik kepentingan. Pemilahan tersebut dibagi menjadi 30 kategori material sampah yang berbeda.

Sebelum dilakukan proses daur ulang lebih lanjut, pemeriksaan dilakukan terhadap sampah tersebut untuk mengumpulkan sebanyak mungkin data tentang sampah yang sudah dikumpulkan. Data ini akan digunakan sebagai bahan diskusi seputar polusi kepada pihak yang berkepentingan.

Proses ini berlanjut ke pembersihan sampah yang sudah terpilah tersebut. Sampah akan dicacah terlebih dahulu menjadi bentuk kecil lalu dibersihkan sebelum masuk ke proses pengeringan. Sampah yang sudah kering ini nantinya akan didaur ulang menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.

Sebagai salah satu misinya, Sungai Watch meluncurkan Sungai Design sebagai solusi untuk meningkatkan nilai sampah yang sudah dikumpulkan. Sampah seperti kantong plastik, plastik keras, gelas plastik, sanda, dan kaca akan diubah menjadi produk baru yang memiliki nilai. Untuk material yang lain akan dikirimkan ke pengepul yang sudah bekerjasama dengan Sungai Watch.

Dengan berbagai cara yang sudah dilakukan selama 3 tahun berdiri, kegiatan Sungai Watch terbukti efektif untuk menanggulangi permasalah sampah yang tidak dapat diselesaikan dalam ruang lingkup pemerintah daerah. Tentu masih banyak kekurangan di berbagai sektor, namun proses pembenahan ekosistem sungai kembali ke layaknya sungai terus akan dilakukan. Dan tentunya mengajak berbagai lapisan masyarakat dan organisasi lain untuk terus berkolaborasi menyelamatkan lingkungan.***

Editor: Maya Atika

Tags

Terkini

Terpopuler