Pendiri Demokrat Dukung Langkah AHY Pecat Marzuki Alie

- 27 Februari 2021, 15:52 WIB
Marzuki Alie dipecat Partai Demokrat, Jumat, 26 Februari 2021.
Marzuki Alie dipecat Partai Demokrat, Jumat, 26 Februari 2021. /Twitter.com/@marzukiali_MA/

DEMAK BICARA - Gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat tidak sesuai dengan pemikiran para pendiri dan senior Partai Demokrat.

Demikian disampaikan Steven Rumangkang, Plt. Ketua umum Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD-PD).

Steven adalah salah satu dari 99 penandatangan deklarasi pendirian Partai Demokrat tahun 2001 lalu. Ia juga merupakan putra dari almarhum Vence Rumangkang, salah satu pendiri Partai Demokrat dan mantan Ketua Umum FKPD-PD.

Baca Juga: Viral, Kisah Sedih Seorang Kakek Penjual Buah yang Diborong Habis

“Partai Demokrat partai yang dinamis. Banyak perbedaan pendapat yang terjadi. Tapi tidak terbayang bagaimana kemudian perbedaan pendapat internal ini dieksploitasi dengan berkonspirasi bersama pihak eksternal,” kata Steven, Sabtu, 27 Februari 2021.

“Perbedaan pendapat biasa terjadi dalam partai politik. Organisasi mana yang tidak mengalami? Tapi berkonspirasi dengan pihak eksternal untuk memenuhi ambisi politik pribadi, sungguh mengurangi marwah para pendiri dan deklarator PD," sambung Steven.

Steven mengomentari pernyataan Aswin Ali Nasution, ketua Umum Kader Muda Demokrat, yang mendesak pelaksanaan KLB dengan mengusulkan Kepala KSP Moeldoko untuk mengambil alih, dengan alasan PD mengalami penurunan.

Baca Juga: Ini Daftar 21 Mobil yang Dapat Keringanan PPnBM 0%

“Penurunan dari mana? Di Pilkada 2020 kita menang melampaui target, tren elektabilitas partai dan tokoh, termasuk elektabilitas Ketum terus naik,” gugat Steven, “Masak Ketum kita yang elektabilitasnya selalu tinggi mau digantikan oleh orang lain yang elektabilitasnya dibawah elektabilitas ketum AHY, Hawa nafsu kekuasaan bikin mereka hilang akal," ujarnya.

Steven memastikan seluruh pendiri dan deklarator PD serta kader-kader senior tetap setia serta loyal terhadap Ketum AHY dan kepengurusan Partai Demokrat hasil Kongres V Partai Demokrat tahun 2020.

Ia tidak bisa menyembunyikan kekecewaaanya karena Nama Pendiri dan Deklarator PD sempat dicatut namanya oleh orang-orang dibalik gerakan pengambilalihan partai ini.

Baca Juga: Cek Kekayaan Gubernur Sulsel yang Ditangkap KPK terkait Dugaan Korupsi

“Para Pendiri dan Deklarator PD dan senior partai solid. Mereka kecewa dengan para aktor GPK-PD dan lain-lain yang menikmati saat partai jaya, menghilang saat partai terpuruk dan sekarang memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk menggolkan agenda sendiri, dengan mau dimanfaatkan oleh pihak eksternal,” tandas Steven,

“Mereka tidak menggunakan akal sehat malah pakai taktik devide et impera, pecah belah dan kuasai," sambungnya.

Karena itu Steven mendukung langkah-langkah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk bertindak cepat dan tegas mematahkan gerakan pengambilalihan ini, dengan mengonsolidasikan seluruh pengurus serta kader.

Baca Juga: Ramalan zodiak 27 Februari: Libra, Scorpio dan Sagitarius, Hari Ini Kamu Tertarik pada Seseorang

“Menurut saya, tindakan kader-kader yang kasak-kusuk hendak menyelenggarakan Kongres Luar Biasa, merupakan tindakan pelanggaran ART (Anggaran Rumah Tangga ) PD. BAB 7, Pasal 83 ” tegas Steven, “ serta mendukung tindakan DPP PD memecat aktor GPK-PD.”

Sebelumnya, desakan pemecatan juga datang dari 34 Ketua DPD PD se-Indonesia serta organisasi-organisasi sayap Partai Demokrat.

Editor: Muslimin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x