Gas air mata warna hijau digunakan pertama kali berupa asap dan meledak ke udara berisi asap putih.
Gas air mata berwarna biru digunakan untuk menghalau massa bersifat sedang.
Gas air mata warna merah digunakan untuk menghalau massa dalam jumat banyak.
“Jadi, kalau klaster dalam jumlah kecil, digunakan gas air mata tingkat sedang,” ujar Dedi.
Dedi juga menjelaskan, CS atau gas air mata tidak mematikan walaupun tingkatnya berbeda.
Terkait gas air mata yang kadaluwarsa, Dedi menjelaskan bahwa setiap gas air mata mempunyai waktu penggunaan.
Namun, gas air mata kadaluwarsa tidak menyebabkan jamur dan bakteri seperti pada makanan.
Menurutnya, kadar kimia dalam gas air mata yang kadaluwarsa akan berkurang dan tidak efektif digunakan.
Terpisah, TGIPF menyatakan penemuan gas air mata kadaluwarsa termasuk pelanggaran.