Aksi Demo Buruh Jabar: Kecewa Terhadap UMP dan UMK 2024, Menuntut Perhatian Pemerintah

DEMAK BICARA - Serikat pekerja dan buruh di Jawa Barat (Jabar) bersiap untuk kembali menggelar aksi unjuk rasa atau demo buruh pada Kamis, 14 Desember 2023, dan Jumat, 15 Desember 2023.

Aksi buruh jawa barat direncanakan di dua lokasi di Kota Bandung, yaitu di Kantor Disnakertrans Jabar Jalan Soekarno Hatta dan di Gedung Sate. Diperkirakan sekitar 10.000 massa akan berpartisipasi dalam aksi demo buruh ini.

Aksi demo buruh dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap Sikap Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin, yang dinilai tidak memperhatikan aspirasi dari serikat pekerja/serikat buruh. Kekecewaan tersebut terutama terkait penetapan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2024 tanpa mempertimbangkan kondisi daerah dan tanpa memperhatikan rekomendasi dari bupati/wali kota.

Baca Juga: Aksi Demo Buruh Jawa Barat: Tuntutan Revisi UMK 2024 dan Menolak Omnibus Law

Tiga tuntutan utama massa dalam aksi demo buruh ini melibatkan perbaikan kondisi pekerja dan buruh di Jabar, yaitu:

1. Penolakan Besaran UMP dan UMK 2023: Massa menolak penetapan besaran UMP dan UMK 2023 yang telah ditetapkan dan menyatakan kekecewaan terhadap kebijakan Pj Gubernur Jabar.

2. Tuntutan Upah untuk Pekerja di Atas Satu Tahun: Massa menuntut agar Pj Gubernur Jabar menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang upah untuk buruh/pekerja yang telah bekerja selama satu tahun atau lebih dengan kenaikan sebesar 7,12% sampai dengan 14% dari UMK yang berlaku.

3. Penolakan Omnibus Law: Aksi demo buruh juga mencakup penolakan terhadap Omnibus Law Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 beserta aturan turunannya, termasuk Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2023.

Para buruh berharap bahwa aksi ini dapat memperoleh perhatian dan respons dari pemerintah terkait perbaikan kondisi buruh dan pekerja di Jawa Barat.***