Debat Capres Kelima Pilpres 2024: Ganjar Banyak Sebut Kata ‘Bansos’ hingga ‘Stunting’

- 5 Februari 2024, 09:10 WIB
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat Debat Capres Kelima Pilpres 2024 di Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024.
Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat Debat Capres Kelima Pilpres 2024 di Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. /Antara/Nadia Putri Rahmani/

DEMAK BICARA - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyoroti beberapa isu krusial seperti bantuan sosial (bansos), gizi, dan stunting dalam Debat Capres Kelima Pilpres 2024 di Balai Sidang Jakarta JCC Senayan, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024 malam.

Selama Debat Capres Kelima Pilpres 2024, Ganjar Pranowo secara konsisten membahas kata-kata kunci seperti ‘bansos’, ‘gizi’, hingga ‘stunting’, masing-masing disebutkan enam kali.

Isu bansos menjadi sorotan terbesar saat Ganjar Pranowo dan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, saling bertanya dan memberikan tanggapan pada Debat Capres Kelima Pilpres 2024.

Baca Juga: Visi Misi Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD Paslon No 3 di Pilpres 2024

Ganjar menegaskan bahwa bansos adalah hak rakyat, dan pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan distribusinya tepat sasaran dan tepat waktu.

Dia juga menyoroti perlunya perbaikan dalam tata kelola distribusi bansos untuk menghindari klaim berlebihan, memastikan akurasi sasaran, dan mencegah kecemburuan di masyarakat.

Dalam segmen tanya jawab dengan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, Ganjar menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap program makan gratis sebagai solusi untuk mengatasi stunting, kemiskinan ekstrem, dan angka kematian ibu dan bayi.

Menurutnya, stunting dapat diatasi sejak bayi dalam kandungan dengan memberikan makanan bergizi kepada ibu hamil.

"Kalau kasih makanannya kepada anak-anak untuk mencegah stunting, saya sama sekali tidak setuju, Bapak, karena Bapak (Prabowo) terlambat," kata Ganjar menanggapi program yang diusulkan paslon nomor urut 2.

Kata lain yang sering disebut

Ganjar juga memanfaatkan data sebagai dasar kebijakan. Tercatat, ia menyebut kata ‘data’ sebanyak lima kali dalam debat. Sebagai tambahan, dia mengaitkan isu ‘guru’ dan ‘ibu’ dalam konteks pembicaraan kebijakan.

Halaman:

Editor: Ryadh Fadhillah Junianto

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x